Tragedi dini hari di Jogja!
Sekitar jam 1 pagi, Sabtu, 24 Mei 2025, kecelakaan fatal terjadi di Jalan Palagan, Yogyakarta.
Korban: Argo Ericko Achfandi — mahasiswa Hukum UGM — meninggal di tempat usai ditabrak mobil BMW.
Pelaku Ternyata Teman Kampus
Yang nyetir BMW? Christiano Tarigan. Yep, juga mahasiswa UGM. Kabar ini langsung viral dan bikin netizen, apalagi kalangan kampus, geram dan nuntut kejelasan.
Polisi Bergerak, Tersangka Ditangkap
Tiga hari setelah kejadian, Selasa 27 Mei, Christiano resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Hasil penyelidikan: ada kelalaian serius yang bikin nyawa orang melayang. Publik: “Good! Tapi jangan berhenti di sini!” Nama Lain Muncul: Marshanda
Kasus makin panas waktu muncul nama Marshanda Putri Zunanto.
Story IG dari akun @ci_ccu miliknya bikin heboh, karena isinya dianggap nggak peka sama korban.
IG Story yang Bikin Netizen Murka
Story Marshanda nyelipin foto & chat bareng Christiano sebelum kecelakaan, lengkap dengan candaan kayak:
“Ati-ati ya pulangnya…”
“Bener ya nanti lu nabrak.”
Warganet langsung ngamuk, ngerasa itu nggak ada empatinya sama sekali.
Terkuak: Marshanda Juga Anak UGM
Netizen nggak tinggal diam. Akhirnya, data dari PDDikti menunjukkan bahwa Marshanda juga mahasiswi UGM.
Meski nggak terlibat langsung, kedekatannya sama pelaku + unggahan sensi itu bikin publik makin kesal.
Minta Maaf, Tapi…
Setelah tekanan bertubi-tubi, Marshanda akhirnya minta maaf.
Katanya: dia nggak bermaksud menyepelekan tragedi ini. Tapi netizen:
“Maafnya cuma karena ketekan, bukan sadar!”
Aksi Solidaritas untuk Argo
Mahasiswa UGM dan banyak pihak langsung ngadain aksi solidaritas buat Argo Ericko.
Tuntutannya jelas: proses hukum harus transparan dan adil. Nggak boleh ada yang dilindungi cuma karena “siapa dia.”
Sosmed: Pedang Bermata Dua
Kejadian ini nunjukin banget gimana media sosial bisa bikin kasus viral seketika.
Tapi juga bisa memperkeruh suasana kalau nggak dipakai dengan etika.
Pelajaran Buat Kita Semua
Nggak semua hal bisa dijadiin konten. Jangan asal nge-post apalagi soal tragedi.
Etika digital penting, bro. Karena satu story bisa nambah luka, bukan nyembuhin.
Kematian Argo bukan cuma tragedi lalu lintas. Ini jadi refleksi keras tentang tanggung jawab sosial, hukum, dan cara kita berinteraksi online.
Semoga keadilan buat Argo nggak berhenti di headline. Kita semua punya PR untuk lebih bijak, terutama di dunia digital.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami








