Papa Pergi, Tapi Cintanya Tetap Di Sini

Kristina dan ayah, duka mendalam, kepergian orang tua, operasi otak, jatuh parah, ICU RSPAD, pemakaman khidmat, kasih orang tua, hubungan keluarga, inspirasi kehidupan.
Rate this post

Kristina lagi diuji banget…

Duka mendalam lagi menyelimuti penyanyi dangdut legendaris Kristina. Ayah tercintanya, Bowo Sukisno, meninggal dunia di usia 85 tahun, Minggu pagi, 25 Mei 2025.

Sosok Ayah, Sosok Inspirasi

Buat Kristina, kehilangan ini bukan hal kecil. Ayahnya bukan cuma orang tua, tapi juga sumber kekuatan dan panutan hidup. Mereka emang terkenal deket banget sejak dulu.

Read More

Riwayat Kesehatan Sang Ayah

Ternyata, Pak Bowo pernah ngalamin operasi prostat beberapa waktu lalu. Tapi dia tuh tipe orang yang nggak pernah ngeluh.

“Papa kuat banget, walau harus pakai walker ke mana-mana,” kata Kristina.

Jatuh Parah Jadi Titik Awal

Kejadian dimulai dari jatuhnya Pak Bowo di rumah. Keluarga langsung panik dan buru-buru bawa ke RS Koja. Tapi karena kondisi makin drop, beliau dipindah ke RSPAD Gatot Subroto dan dirawat di ICU.

Operasi Otak Bikin Harapan Naik

Setelah dicek, ternyata ada cairan di otak yang butuh ditangani lewat operasi.

“Papa sempat sadar setelah operasi, kita semua senang banget,” cerita Kristina.
Tapi kebahagiaan itu nggak bertahan lama…

Paru-paru Bermasalah, Kondisi Makin Kritis

Setelah operasi otak, paru-paru beliau justru bermasalah. Dipenuhi lendir dan harus disedot. Tapi meski udah ditangani, kondisi makin menurun.

“Gula darah, tekanan darah, semuanya drop… aku tahu ini saat-saat terakhir,” ujar Kristina.

Firasat Buruk yang Jadi Nyata

Malam sebelum kepergian sang ayah, Kristina ngerasa nggak tenang.

“Aku nggak bisa tidur… rasanya berat banget.”
Pagi-pagi dia dapat kabar: detak jantung Papa udah berhenti.

Di Pelukan Kristina, Papa Pergi

Kristina buru-buru ke RS, tapi takdir berkata lain.

Sang ayah mengembuskan napas terakhir pukul 07.55 WIB, di ruang ICU, dalam pelukannya sendiri.

Prosesi Perpisahan yang Penuh Cinta

Jenazah langsung dibawa ke rumah duka dan dimandikan, disalatkan setelah Zuhur. Lalu dimakamkan sore harinya di TPU Pondok Kopi, Jakarta Timur. Semua berlangsung khidmat, penuh doa dan air mata.

Papa, Panutan Selamanya

Kristina bilang, ayahnya adalah sosok yang disiplin tapi penuh cinta.

“Aku belajar kerja keras dan rendah hati dari Papa.”
Kini, kenangan dan ajarannya jadi warisan paling berharga buat Kristina.

Jangan Lupa Sayangin Orang Tua

Kisah ini jadi pengingat buat kita semua. Momen kecil sama orang tua itu priceless. Jangan tunggu nanti buat bilang “aku sayang kamu.”

BACA JUGA  28 Years Later bakal tayang 2025!

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *