Kuota permintaan komoditi ekspor hasil laut, gurita (octopus flower), semakin tinggi di pasaran dunia. Walau dalam masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini, kebutuhan ekspor gurita tetap ada. Sayangnya, pasokan (supply) dari nelayan belum dapat memenuhi permintaan pasar.
Padahal, secara ekonomis gurita sangat menguntungkan. Sekadar pembanding, nilai ekonomi gurita dan ikan cakalang adalah 1:4. Artinya, 1 kontainer (ukuran 20 feet) gurita setara dengan 4 kontainer ikan cakalang atau baby tuna.
Dengan perbandingan nilai ekonomis seperti itu, seharusnya gurita menjadi salah satu komoditi utama di Nusa Tenggara Timur. Apalagi, berdasarkan peta potensi, populasi gurita sangat tinggi terdapat di sekitar perairan selatan dan utara Pulau Solor, perairan pantai selatan Flores, serta di ujung timur Tanjung Bunga. Termasuk juga di perairan sekitar Lembata, Alor, Timor dan Sumba yang juga terbilang melimpah dengan potensi gurita.
Dengan potensi gurita yang melimpah di NTT seharusnya permintaan pasar dapat dipenuhi. Namun, para eksportir masih mengalami kendala. Terutama menyangkut jumlah nelayan yang mengkhususkan diri untuk menangkap gurita. Jumlah nelayan gurita hanya bisa dihitung dengan jari.
Mitra Timur Rayatama, sebagai salah satu eksportir gurita sempat kesulitan memenuhi permintaan gurita dari Flores. Menurut Rikardus Umbu, Business Development, PT. Mitra Timur Rayatama, saat ini, pasokan gurita dari Flores Timur terbesar masih datang dari nelayan asal Nangahale di Kabupaten Sikka bernama Sumardi yang mencari di sekitar pesisir Flores Timur.
Sementara itu dalam data PT. Mitra Timur Rayatama, jumlah nelayan gurita asli Flores Timur pun tak banyak. Para nelayan gurita di Flores Timur masuk dalam komunitas nelayan Tanjung Bunga yang dikoordinir oleh Ahmad Yani dan satu komunitas lagi di Lamakera Solor Timur di bawah koordinasi Kobar. “Mereka baru mampu menyediakan paling banyak 1,6 ton dalam kurun waktu setiap 3-5 hari pancing. Padahal, kebutuhan gurita di pasar dunia sampai akhir Juli 2021 adalah 200 ton, sebagaimana tertuang dalam LC (Letter of Credit) yang diberikan kepada kami selaku eksportir gurita,” ujar Rikardus Umbu.
Lebih lanjut, Rikardus Umbu, yang biasa disapa Icad itu, menjelaskan, permintaan gurita berdurasi 3 bulan mencapai angka 40 ton gurita all size. “Kami baru mampu ekspor sebanyak 20 ton pada pertengahan Juni 2021 baru-baru ini, ke Yunani. Sedangkan permintaan dari Inggris dan Amerika terpaksa ditolak untuk sementara waktu, karena kekurangan pasokan gurita dari nelayan di Flores Timur,” ujar Icad yang mantan Senior Cosnultant Fincance Product Telkomsigma itu.

Sebagai eksportir gurita asli Flores Timur yang ada di Jakarta, menurut Icad, pihaknya merasa prihatin kondisi yang ada. Ia berharap pemerintah daerah setempat dapat merancang program pengembangan kapasitas nelayan pesisir untuk sektor perikanan yang sustainable bagi keberlanjutan usaha, khususnya untuk nelayan gurita. Hal ini menurutnya, agar dapat meningkatkan kapasitas tangkap gurita di tingkat nelayan. “Pada gilirannya upaya tersebut dapat meningkatan volume ekspor gurita dari Flores Timur untuk menjawab permintaan pasar gurita di dunia,” jelas Icad lagi.
Dari sisi perusahaan, PT. Mitra Timur Rayatama telah melalukan upaya untuk meningkatkan ekspor gurita Flores Timur ke pasar Eropa. PT. Mitra Timur Rayatama telah bekerjasama dengan Badan Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi, untuk melatih, serta membagi alat pancing gurita kepada kelompok nelayan yang bersedia terlibat secara sungguh-sungguh menangkap gurita.
Pihak PT. Mitra Timur Rayatama berharap, langkah awal ini mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Flores Timur. PT. Mitra Timur Rayatama berkomitmen penuh dalam rangka mewujudkan cita-cita di tangan anak-anak Nagi, gurita dari Flores Timur dapat tembus ke pasar Eropa.
Untuk informasi lengkap tentang pasar gurita, Anda bisa datang langsung ke Unit Pengolahan Ikan PT. Mitra Timur Rayatama di TPI Amagarapati-Larantuka. PT. Mitra Timur Rayatama siap membeli gurita Anda.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









