Warga Duduki Kantor Camat Adonara Timur

Pion Ratuloli (tengah) ketika menyampaikan protes di kantor camat Adonara Timur

Sebuah video yang beredar hari ini, Sabtu 1 Mei 2021 menampakkan aksi yang terjadi di Kantor Camat Adonara Timur. Sekelompok relawan, beberapa diantaranya mengenakan kaos berlengan panjang dengan logo Pramuka, menyatakan akan menduduki kantor camat untuk menjadi tempat penampungan para pengungsi. Pasalnya, tempat pengungsian di MAN 1 Flores Timur, Senin besok akan mulai dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa.

Dari video yang ditayangkan langsung oleh Afika Hibatillah ini, Pion Ratuloli, Koordinator Posko MAN 1 Flores Timur menyatakan bahwa pihaknya harus mengambil langkah menduduki Kantor Camat Adonara Timur agar pemerintah lebih cepat dan tanggap untuk mengurusi kepindahan pengungsi.

Read More
BACA JUGA  Rahasia Cairnya Bansos Akhir Bulan Ini! Apakah Kamu Salah Satunya?

“Berapa kali pak Bupati hadir di sana (Posko MAN), hanya hadir dengan pejabat-pejabat tertentu untuk mengambil data. Selebihnya, perhatian yang berkaitan dengan informasi, penanganan bencana seperti apa, kapan mereka harus pindah dari tempat ini menuju tempat penampungan sementara, kapan mereka harus direlokasi, itu tidak ada kejelasan,” ungkapnya.

Menurut Ratuloly, dirinya sempat berbicara melalui telepon dengan Camat Adonara Timur, Dami Wuran terkait kepindahan pengungsi ini. Namun Dami mengatakan, pihaknya sedang melakukan koordinasi. Hal yang tidak berubah jauh dari pembicaraan Ratuloli dengan sejumlah pejabat di ruang kerja camat sepekan silam. Janji camat adalah, pengungsi akan dipindahkan ke Purinara, sebuah kawasan permukiman di dekat Wailingo, Desa Waiburak.

BACA JUGA  Bansos BPNT 2024 Naik, Masyarakat Antusias Menunggu Pencairan!

Sayangnya sampai saat ini, seminggu telah lewat tidak ada tanda-tanda pemerintah mempersiapkan pemasangan listrik di rumah-rumah kosong itu. Bahkan sumber SuarNews di lapangan menginformasikan bahwa kondisi Purinara hingga pagi hari ini (Sabtu/1/5) tidak layak dihuni.

“Masa tanggap darurat berakhir hari ini 1 Mei, tetapi apa yang terjadi, sampai dengan hari ini pengungsi tidak ada kejelasan. Tidak ada kejelasan dari pemda, berkaitan dengan sampai berapa lama mereka ada di posko, kapan mereka dipindahkan. Pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten menelantarkan pengungsi di Posko, tanpa kejelasan, dan kami relawan yang mengurusnya. Catat pernyataan saya ini,” ujar Pion tegas.

BACA JUGA  Wow, Pemerintah Bagikan BLT Rp400.000 untuk 18,8 Juta KPM, Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Sebagai informasi di Waiwerang terdapat gedung yang sesungguhnya oleh sebagian relawan, disarankan menjadi tempat pemindahan sementara para pengungsi sambil menunggu relokasi yakni di Rumah Sakit Adonara. Namun tidak diketahui alasan apa sehingga pemda tidak memberikan tempat itu untuk dihuni para pengungsi.

Dari video yang beredar, tampak tumpukan logistik berupa beras dan barang bantuan memenuhi ruangan kantor camat Adonara Timur. (SuarNews/001)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *