Tanggal 28 Agustus jadi panas. Ribuan buruh dari berbagai sektor turun ke jalan, bukan buat gaya-gayaan, tapi karena keresahan yang udah lama mereka simpan: outsourcing, upah murah, dan minim perlindungan kerja.
Di Jakarta, pusat aksinya ada di Gedung DPR/MPR RI dan Istana Negara. Dua tempat ini bukan sembarangan—simbol kekuasaan yang bisa nge-shape hidup buruh ke depannya. Kehadiran massa yang diprediksi tembus 10 ribu orang nunjukin satu hal: isu kesejahteraan pekerja belum kelar-kelar juga.
Ini lebih dari sekadar demo. Buat banyak orang, aksi ini bukan cuma bikin macet kota, tapi perjuangan hidup layak. Bayangin, ada buruh pabrik garmen yang rela ninggalin anaknya subuh-subuh demi ikut orasi. Atau pekerja outsourcing yang ngerasa suaranya nggak pernah didengar—demo jadi satu-satunya pilihan.
Tema & Tuntutan Buruh
Demo kali ini bawa tema HOSTUM (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah). Intinya: stop status kerja yang nggak jelas, stop upah kecil, dan stop kebijakan yang makin nyusahin.
Enam tuntutan utama mereka:
Stop Outsourcing & Tolak Upah Murah
Hentikan PHK, bentuk Satgas khusus
Reformasi Pajak Perburuhan (naikkan PTKP jadi Rp7,5 juta/bulan, hapus pajak pesangon, THR, JHT)
Sahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa model omnibus law
Sahkan RUU Perampasan Aset biar korupsi nggak makin liar
Revisi RUU Pemilu biar partisipasi politik rakyat tetap kuat
Jakarta Jadi Pusat Ribut
Karena titik kumpul ada di Senayan & Istana, otomatis lalu lintas bakal chaos. Kawasan Slipi, Monas, sampe Medan Merdeka Barat diprediksi super padat. Polisi udah siapin rekayasa lalu lintas dan Dishub juga bakal atur rute TransJakarta & transportasi lain biar mobilitas warga tetap jalan.
Tapi tetap, warga disarankan hindari area demo, pakai stasiun/halte alternatif, atau kalau bisa… WFH aja.
Implikasi yang Lebih Dalam
Demo ini nggak cuma soal uang. Ini tentang harga diri, masa depan keluarga, dan rasa aman bekerja. Kalau aspirasi buruh terus diabaikan, potensi instabilitas sosial makin gede. Tapi kalau pemerintah buka ruang dialog, buruh bisa jadi partner buat ekonomi yang lebih sehat.
Buat negara, mungkin tuntutan kayak hapus pajak pesangon bikin pemasukan berkurang. Tapi di sisi lain, daya beli rakyat bisa naik, ekonomi lebih muter, dan kesenjangan bisa dikurangi.
Harapan Publik
Pemerintah sekarang ada di posisi serba salah: jaga ekonomi tapi juga harus dengar buruh. Publik cuma berharap satu: aksi damai, suara tersampaikan, dan ada solusi nyata. Karena ini bukan cuma “demo jalanan,” tapi tentang ribuan keluarga yang lagi nunggu perubahan.
Tips Warga Jakarta 28 Agustus
Hindari area DPR/MPR RI & Istana Negara
Cek info resmi Polda & Dishub sebelum jalan
Gunakan transportasi umum sesuai rekayasa rute
Kalau bisa, WFH biar nggak kejebak macet parah
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









