KRL bukan sekadar transportasi harian.
Buat jutaan warga Jabodetabek, Commuter Line udah kayak urat nadi: berangkat kerja, kuliah, sampai nongkrong, semua numpang di rel kereta.
Tapi ada satu hal yang bikin sistem serapih ini gampang keganggu: demo besar-besaran.
Demo Buruh 28 Agustus 2025
Jakarta lagi-lagi jadi spotlight. Aksi buruh di depan DPR/MPR Senayan bikin perjalanan KRL, khususnya lintas Tanah Abang–Palmerah, rawan terganggu.
Biar nggak kacau, KAI Commuter langsung pasang strategi: rekayasa perjalanan, opsi stasiun alternatif, sampai pengamanan ekstra.
Rekayasa Jalur Rangkasbitung
Kalau kondisi Tanah Abang–Palmerah nggak kondusif, jalur Rangkasbitung bakal dipotong.
👉 Kereta cuma jalan sampai Stasiun Kebayoran atau Palmerah, terus balik lagi ke Serpong–Parungpanjang–Rangkasbitung.
Memang agak ribet, tapi demi keamanan penumpang, langkah ini dianggap paling aman.
Rekayasa Jadwal Sore & Malam
Jadwal sore–malam juga bisa berubah sesuai situasi.
KAI Commuter kasih imbauan:
- Penumpang tujuan Serpong/Rangkasbitung → turunnya di Kebayoran
- Penumpang tujuan Cikarang, Bogor, Tangerang → bisa pilih Stasiun Karet
154 Petugas Disiagakan
Biar makin aman, 154 personel keamanan dikerahkan di stasiun rawan:
- Tanah Abang: 50 orang
- Palmerah: 53 orang
- Kebayoran: 24 orang
- Karet: 27 orang
Tujuannya jelas: bukan cuma jaga fasilitas, tapi juga bikin penumpang merasa lebih aman.
Jam Demo
Menurut KSPI, aksi bakal mulai 10.15 WIB di depan DPR/MPR Senayan. Efeknya? Bisa bikin macet parah + ngaruh ke KRL, bus, dan transportasi lain.
Kalau bisa, hindari kawasan Senayan hari itu.
Transportasi = Cermin Kehidupan Kota
Demo ini nunjukin kalau transportasi publik bukan cuma soal teknis “A ke B”. Ini juga ruang sosial yang gampang kena imbas politik & ekonomi.
Buat penumpang, mungkin bikin cemas & buru-buru. Tapi di sisi lain, kita belajar fleksibel: pakai stasiun alternatif, siapin rencana cadangan, dan saling ngerti kondisi.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









