Guys, biduran itu ganggu banget, deh! Bayangin aja, kulit kamu tiba-tiba muncul bentol-bentol gatal yang super nggak nyaman. Ini bisa terjadi karena lapisan kulit bagian atas, dermis, mengalami pembengkakan. Biasanya, penyebabnya adalah pelepasan histamin dari sel mast tubuh sebagai reaksi terhadap alergen atau hal lain, seperti stres atau infeksi.
Biduran bisa menyerang siapa aja, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Penyakit ini bisa muncul secara akut (kurang dari 6 minggu) atau kronis (lebih dari 6 minggu). Makanya, penting banget buat tahu dampaknya biar lebih siap. Walau kadang bisa sembuh dengan cepat, ada juga yang merasa gejala ini nggak kunjung hilang dalam waktu lama.
Dampak biduran buat kesehatan? Cek aja beberapa hal berikut:
- Ketidaknyamanan Fisik: Bentol-bentol yang muncul bisa gatal banget, dan kalau digaruk terus-terusan, bisa bikin iritasi atau infeksi.
- Gangguan Tidur: Gatal yang nggak berhenti, apalagi pas malam, bisa ganggu tidur kamu. Akibatnya, kesehatan tubuh jadi terganggu, daya tahan tubuh turun, stres makin meningkat, dan kualitas hidup ikut terpengaruh.
- Stres Emosional: Biduran yang muncul lama-lama bisa bikin kamu merasa cemas, malu, apalagi kalau bentol-bentol itu muncul di wajah atau tempat yang kelihatan.
- Kondisi Serius: Walaupun jarang, biduran bisa berujung pada reaksi alergi parah, seperti anafilaksis. Ini bisa bikin saluran pernapasan bengkak, sesak napas, bahkan sampai tekanan darah turun. Bahaya banget!
Tanda-tanda biduran yang harus kamu waspadai:
- Bentol Merah atau Putih: Bentol-bentol ini bisa muncul dengan cepat, berwarna merah atau putih, dan kadang-kadang bisa pindah tempat dalam waktu singkat.
- Gatal: Gatalnya bisa datang secara tiba-tiba dan sangat intense.
- Pembengkakan Kulit: Selain bentol, ada juga yang mengalami pembengkakan kulit di sekitar mata, bibir, atau tangan.
- Sensasi Terbakar atau Nyeri: Beberapa orang merasakan rasa nyeri atau seperti terbakar di area yang terkena biduran.
- Gejala Sistemik: Kadang-kadang, biduran juga bisa disertai pusing, mual, atau sesak napas, terutama jika terjadi reaksi alergi parah.
Penelitian soal biduran: Ternyata, sekitar 0,5% sampai 1% orang di dunia mengalami biduran akut setiap tahunnya. Sedangkan, 0,2% sampai 1% orang mengalaminya dalam bentuk kronis. Makanya, pengelolaan biduran itu penting banget supaya kualitas hidup kamu nggak terganggu. Para peneliti juga menemukan kalau antihistamin generasi kedua lebih ampuh ngurangin gejala biduran tanpa bikin kantuk, dibandingkan antihistamin lama.
Cara mencegah dan mengobati biduran:
- Hindari Pemicu: Kalau kamu tahu ada makanan atau hal tertentu yang bisa picu biduran, coba hindari.
- Atur Stres: Cobalah teknik relaksasi kayak yoga atau meditasi biar stres bisa terkelola dengan baik.
- Antihistamin: Obat ini bisa bantu atasi gatal dan ruam, tapi pastikan dosisnya sesuai sama anjuran dokter.
- Kompres Dingin: Kompres area yang gatal dengan kain dingin buat bantu redakan peradangan dan gatal.
- Pakaian Longgar: Jangan pakai pakaian ketat atau berbahan kasar karena bisa memperburuk iritasi kulit.
- Konsultasi ke Dokter: Kalau biduran nggak kunjung hilang atau makin parah, langsung aja cek ke dokter. Bisa jadi kamu butuh obat lebih kuat seperti kortikosteroid atau pengobatan lain.
Jika biduran kamu nggak sembuh-sembuh atau makin parah, bisa jadi dokter bakal nyarankan imunoterapi atau terapi biologis seperti omalizumab. Jadi, jangan tunda-tunda untuk konsultasi dan dapatkan penanganan yang tepat, ya!
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
