Robohnya Talud Penahan Longsor Kali Belo Desa Gekeng Derang Kecamatan Tanjung Bunga, menimbulkan tanda tanya di kalangan warga desa. Bagi mereka bangunan yang baru selesai dikerjakan pada Bulan Juni 2021 itu seharusnya masih kokoh.
Kepala Desa Gekeng Derang, Fidelis Tukan yang ditemui di Kantor Desa Gekeng Derang menjelaskan, sejak awal pasir yang digunakan untuk pekerjaan ini sudah menuari pertanyaan dari warga. “Saya katakan demikian karena setahu kami dalam pekerjaan di Flores Timur ini selalu menggunakan pasir dari Nobo. Namun, untuk pekerjaan ini mereka gunakan pasir lokal di Desa Gekeng Derang,” ujarnya.
Saat itu, sebagai Ketua BPD Desa Gekeng Derang, ia telah mempertanyakan hal tersebut kepada pihak kontraktor dan kepala desa dalam sebuah pertemuan dengan warga. “Kami mempertanyakan dasar kajian teknis dan ilmiah yang menunjukan pasir lokal Gekeng Derang bisa digunakan untuk pekerjaan proyek pemerintah. Saat itu pihak kontraktor dan BPBD mengakui bahwa belum ada hasil uji laboratorium untuk pasir Gekeng Derang,” katanya mengisahkan.
Menurut Fidelis, kepentingannya dalam mempertanyakan kualitas pasir tersebut adalah desanya harus mendapatkan bangunan yang baik secara teknis sehingga melindungi warga di seputar Kali Belo. “Selain itu, jika pasir ini sudah diuji di laboratorium dan dinyatakan layak maka ada sumber ekonomi baru bagi warga dan juga bagi desa, karena pasir tersebut dapat dijual seperti halnya pasir dari Nobo,” terangnya.
Ia melanjutkan, keraguannya terhadap kualitas pasir Gekeng Derang, karena warga desa pun tak pernah menggunakan pasir tersebut. “Kami warga Gekeng Derang saja tidak pernah pakai itu pasir karena menurut kami kualitasnya tidak bagus. Rumah warga desa lebih banyak menggunakan pasir laut, karena memang pasir tersebut kami ragukan,” ujarnya lagi.
Kepala Desa yang baru dilantik itu melanjutkan, beberapa saat setelah dipersoalkan pihak kontraktor menyampaikan bahwa hasil uji laboratorium di Undana Kupang menyebutkan bahwa pasir lokal Gekeng Derang layak digunakan. “Kami percaya saja pada penyampaian tersebut. Tapi kepercayaan kami langsung hilang ketika bangunan ini roboh, di beberapa bagian campuran semen dan pasir lokal ini remuk ketika diremas dengan tangan manusia,” ujar Fidelis Tukan sambil mengangkat bahu. (SuarNews/Team)
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
