Pedagang Kantin Sekolah Keberatan Retribusi DPRD DKI

Retribusi kantin, pedagang keberatan, DPRD Jakarta, kantin sekolah, daya beli, harga bahan, program makan gratis, potensi retribusi, pendapatan daerah, tarif sewa, Dinas Pendidikan, penghasilan pedagang, kebijakan retribusi, kenaikan harga.
Rate this post

Guys, Pedagang kantin sekolah nggak setuju banget dengan wacana retribusi yang diusulkan DPRD DKI Jakarta. Salah satunya, Aan (53), pedagang di kantin SMP Negeri 191 Jakarta Barat, bilang kalau wacana itu justru makin ngeberatin hidupnya.

“Gimana nggak berat, kita udah bayar per bulan Rp850.000, terus kalau ada pajak atau retribusi gitu, pendapatan aja nggak sebanding,” kata Aan saat ngobrol santai di kantinnya, Jumat (22/11/2024). Apalagi, kata dia, harga kebutuhan pokok yang masih tinggi bikin daya beli masyarakat turun, jadi makin susah buat jualan.

Read More
BACA JUGA  Pilkada Serentak Bakal Digelar Besok! 27 November 2024 Jadi Hari Libur Nasional, Gimana Nasib Pekerja?

Aan cerita, dulu dia bisa jual es buah Rp4.000-Rp5.000, tapi sekarang harga bahan bakunya aja udah naik banget. “Dulu beli buah segini Rp5.000, sekarang malah jadi Rp12.000-Rp15.000, dan kalau dijual ke anak-anak, paling cuma laku Rp4.000,” tambahnya.

Apalagi semenjak ada program makan bergizi gratis di sekolah, penghasilan Aan di kantin jadi makin sedikit. “Kalau nanti program makan bergizi gratis mulai jalan terus, wah makin susah deh jualan,” lanjutnya.

Ditambah lagi, Aan nggak bisa sembarangan naikkin harga karena takut bakal makin memberatkan siswa-siswi yang jadi pelanggan utama kantinnya. “Gorengan aja masih Rp1.000-Rp2.000, di kantin lain udah pada jual gorengan Rp2.000 loh,” katanya.

BACA JUGA  Perbandingan Hotspot Android vs iPhone: Mana yang Lebih Cepat dan Stabil?

Sementara itu, DPRD DKI Jakarta ngeliat kantin sekolah punya potensi buat jadi sumber pendapatan daerah lewat retribusi. Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI, Sutikno, bilang mereka udah liat kantin di SMA 32 Cipulir yang sewa lapaknya aja bisa sampe Rp5 juta per bulan. “Sekali setahun udah Rp70 juta per sekolah,” ujarnya.

Sutikno pun minta Dinas Pendidikan DKI buat mendata semua kantin di sekolah-sekolah. “Ini bisa jadi pemasukan retribusi daerah, harus teliti banget dalam mendata,” tambahnya.

Menurutnya, kalau retribusi kantin sekolah jadi aturan, harus ada payung hukum yang jelas buat mengatur tarifnya. Jadi, walaupun ada potensi penghasilan, semua harus adil dan nggak memberatkan pedagang seperti Aan.

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *