LUAR BIASA Shalawat Badr dan Gendhing Kebo Giro Berkumandang di Vatikan

Shalawat Badr, Gendhing Kebo Giro, Vatikan 2024, Ki Ageng Ganjur, Paus Fransiskus, Basilika Santo Petrus, dialog lintas iman, budaya Nusantara, musik tradisional, roadshow internasional, toleransi Indonesia, persaudaraan dunia, workshop budaya, pentas seni, Pancasila Vatikan
Rate this post

Guys, Pada Rabu, 4 Desember 2024, suasana pelataran Basilika Santo Petrus, Vatikan, jadi beda banget, bro sis! Lantunan Gendhing Kebo Giro dan Shalawat Badr menggema indah, bikin suasana tambah syahdu. Dua karya seni ini dibawakan sama sanggar Ki Ageng Ganjur dari Yogyakarta, di bawah pimpinan Dr. Ngatawi Al Zastrouw. Mereka tampil dalam acara audiensi umum bareng Paus Fransiskus, dan ini bukan cuma acara biasa, tapi jadi simbol toleransi dan persatuan yang keren abis!

Momen Syahdu di Audiensi Paus

Audiensi umum ini tuh agenda rutin yang digelar setiap Rabu, khusus buat umat Katolik dari seluruh dunia. Mereka kumpul di pelataran Basilika buat doa bareng dan denger sapaan langsung dari Paus Fransiskus. Sekitar pukul 09.10, Gendhing Kebo Giro mulai dimainkan, bikin suasana makin adem dan khusyuk. Orang-orang yang datang menuju pelataran seperti disambut alunan musik tradisional Nusantara yang bikin hati tenang.

Read More

Menjelang pukul 10.00, Paus Fransiskus muncul dengan mobil terbuka warna putih. Beliau nyapa umat satu per satu sambil keliling pelataran. Suasananya damai banget, penuh rasa persaudaraan. Pas perjalanan Paus menuju mimbar utama, Ki Ageng Ganjur bawain lagu ikonik Heal The World dari Michael Jackson. Lagu ini pas banget sama vibes acara yang mengedepankan perdamaian dan persatuan.

Shalawat Badr, Paus, dan Jempol Dua

Setelah audiensi selesai, rombongan Ki Ageng Ganjur dipanggil naik ke mimbar. Mereka salaman dan foto bareng Paus Fransiskus. Nah, momen serunya, mereka minta izin buat bawain Shalawat Badr. Paus nggak cuma ngizinin, tapi juga kelihatan antusias banget! Dengan senyum lebar, beliau angkat dua jempol dan lambaikan tangan sambil nikmatin alunan shalawat. Nggak cuma itu, Paus bahkan angguk-anggukin kepala, kayak ikut larut dalam suasana.

Roadshow Internasional yang Bikin Bangga

Kunjungan ke Vatikan ini adalah bagian dari Roadshow Internasional ke-6 Ki Ageng Ganjur. Sebelumnya, mereka juga sempat tampil di acara musik dan dialog lintas iman bareng para imam di Dikasteri Dialog Antar Agama, Vatikan. Dikasteri ini kayak semacam kementerian yang khusus ngurus dialog antar agama di Vatikan. Dialog ini dipandu sama Romo Markus, pastor asal NTT yang lagi belajar Islamologi. Beberapa pastor lain dan Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, juga ikut hadir.

Ketua rombongan, Ngatawi Al-Zastrouw, bilang kalau roadshow ini adalah misi buat memperkenalkan budaya Nusantara sambil ngajak dialog lintas iman. Nggak cuma tampil, tapi juga berbagi nilai-nilai toleransi dan perdamaian lewat seni budaya.

Apresiasi untuk Indonesia yang Toleran

Dubes RI untuk Takhta Suci, Michael Trias Kuncahyono, juga kasih pujian buat acara ini. Menurut beliau, alunan Gendhing Kebo Giro dan Shalawat Badr jadi bukti kalau budaya bisa jadi jembatan buat membangun persaudaraan antar umat manusia. “Acara ini menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia itu bangsa yang moderat, toleran, dan bersaudara,” katanya.

Paus Fransiskus juga pernah bilang kalau Pancasila itu perajut keberagaman bangsa, dan acara ini kayak ngebuktiin ucapan itu. Melalui seni dan budaya, Indonesia nunjukin ke dunia kalau perbedaan itu bukan penghalang, tapi justru kekuatan buat persatuan.

Pentas dan Dialog Lintas Iman

Setelah tampil di Basilika Santo Petrus, Ki Ageng Ganjur masih lanjut tampil di sore harinya di KBRI Takhta Suci Vatikan. Acara ini dihadiri pejabat Dikasteri Dialog Antar Agama, diplomat negara sahabat, seniman, akademisi, dan undangan lainnya. Lewat penampilan ini, mereka memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia sekaligus mempromosikan nilai-nilai toleransi.

Selain pentas, roadshow ini juga ngadain workshop musik tradisional Nusantara, dialog budaya, dan ziarah ke tempat-tempat bersejarah. Mereka juga mampir ke sanggar seni buat eksplorasi lebih dalam soal budaya.

Indonesia di Panggung Dunia

Roadshow ini berlangsung sejak 30 November dan bakal selesai pada 7 Desember 2024. Perjalanan ini nggak cuma soal tampil seni, tapi juga jadi cara Indonesia nunjukin ke dunia kalau kita punya nilai-nilai toleransi dan kedamaian yang bisa jadi contoh.

Lewat Gendhing Kebo Giro dan Shalawat Badr, Ki Ageng Ganjur berhasil ngebawa pesan perdamaian yang menyentuh hati banyak orang, termasuk Paus Fransiskus. Ini bukan cuma soal musik, tapi juga soal gimana seni bisa jadi alat buat menyatukan perbedaan. Keren banget, kan?

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *