Pinjaman online (pinjol) emang bikin gampang buat dapetin duit, tapi jangan sampai kamu gagal bayar! Soalnya, ini bisa bikin masalah besar ke depannya.
Baru-baru ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) keluarin peraturan baru yang ngebuat info soal pinjol jadi lebih transparan lewat POJK 18/POJK.03/2017.
Jadi, pinjol sekarang juga wajib laporin info debitur ke Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Artinya, kalau kamu ada masalah bayar pinjaman, info itu bakal terekam jelas.
Banyak orang sekarang ngalamin masalah saat ngajuin KPR (Kredit Pemilikan Rumah) karena punya riwayat buruk dari pinjol.
Asosiasi Pengembang Real Estate Indonesia (REI) nyebut, 40 persen pengajuan KPR ditolak gara-gara skor kredit yang jelek karena pinjol. Jadinya, bank bisa langsung nolak aplikasi kamu.
Welly Yandoko dari BCA bilang, mereka juga nemuin kasus kayak gini. Dia ngomong kalau di BCA, jumlahnya sih di bawah 10 persen dari total pengajuan.
REI mungkin ngitung KPR subsidi dan non-subsidi, sementara di BCA lebih fokus ke KPR non-subsidi yang harga mulai dari Rp 300 juta hingga Rp 1 miliar.
Mereka juga punya developer rekanan yang udah screening nasabah dari awal, jadi yang ngajuin KPR di BCA biasanya udah punya skor kredit yang oke.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, juga bilang kalau SLIK itu penting buat tukar data antara penyedia fasilitas pembiayaan.
Info debitur bakal terus ada di SLIK selama belum selesai dibayar, kecuali perusahaan pembiayaan udah gak beroperasi. Jadi, dalam proses pemberian kredit, info dari SLIK bakal jadi salah satu pertimbangan utama.
“Lembaga Jasa Keuangan (LJK) bisa punya cara penilaian yang berbeda sesuai dengan risiko yang mereka siap tanggung,” katanya.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









