Ricky Siahaan meninggal dunia, pada 19 April 2025, meninggalkan duka mendalam di dunia musik Indonesia. Gitaris legendaris dari Seringai ini meninggal karena serangan jantung di Tokyo, Jepang, setelah menyelesaikan set penutupan tur Gekiko Fest 2025.
Ricky, yang dikenal sebagai sosok yang penuh energi dan selalu berkarya, mengembuskan napas terakhirnya dengan cara yang sangat Ricky—menyelesaikan penampilannya dengan maksimal sebelum pergi. Kepergiannya mengejutkan banyak orang, karena meski sudah berusia 49 tahun, dia masih aktif berkarya di berbagai bidang, mulai dari musik hingga media.
Melalui akun Instagram resmi Seringai (@seringai_official), band tersebut mengungkapkan duka cita: “Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo. Ricky meninggalkan dunia ini dengan melakukan apa yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal.”
Perjalanan Karier Ricky Siahaan
Ricky Siahaan lahir di Tanjung Pandan, Belitung, pada 5 Mei 1976, dan memulai karier musiknya pada 1995 dengan band hardcore Stepforward. Nama Ricky semakin dikenal saat ia membentuk band Seringai pada 2002 bersama Arian13, Edy Khemod, dan Sammy Bramantyo. Seringai menjadi pelopor musik rock dan metal di Indonesia, dengan album-album legendaris seperti Serigala Militia (2007), Taring (2012), dan Seperti Api (2018). Seringai juga sukses menembus kancah internasional, termasuk menjadi pembuka konser Metallica di Jakarta pada 2013—sebuah momen yang Ricky sebut sebagai “puncak karier”.
Ricky juga sempat bergabung dengan band death metal Deadsquad sebelum akhirnya fokus pada Seringai dan proyek-proyek kreatif lainnya.
Lebih dari Sekadar Musisi
Selain musik, Ricky juga dikenal sebagai tokoh penting di dunia media. Dia pernah menjabat sebagai Managing Editor di Rolling Stone Indonesia dan produser di MTV On Sky (sekarang Trax FM). Pada 2023, ia menjabat sebagai CEO Whiteboard Journal, platform kreatif yang fokus pada seni, musik, dan budaya. Ricky juga berperan besar dalam membawa Iko Uwais ke Hollywood, mengelola karier aktor laga itu sejak 2015 hingga 2022, terlibat dalam proyek-proyek besar seperti Star Wars: The Force Awakens dan Wu Assassins.
Tak hanya itu, Ricky juga terjun ke dunia produksi film, menjadi produser untuk Chinatown Express (2019), dan vokal terhadap isu-isu di industri musik, termasuk menentang RUU Permusikan di 2019.
Warisan yang Tak Terlupakan
Kepergian Ricky meninggalkan duka bagi banyak orang, terutama keluarga, rekan musisi, dan seluruh industri kreatif Indonesia. Arian13, vokalis Seringai, menyampaikan: “Ricky bukan hanya teman, tapi juga inspirasi bagi banyak orang. Kontribusinya pada musik dan budaya Indonesia sangat besar.”
Pemakaman Ricky Siahaan akan dilaksanakan di Jakarta dalam beberapa hari ke depan. Keluarga meminta doa dan dukungan dari semua pihak yang turut berduka. Pihak Seringai menambahkan, “Kami sedang dalam proses membawa Ricky pulang ke Indonesia dan akan menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai peringatan dan penghormatan untuknya.”
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









