DCII Naik 86% Dalam Seminggu, Terus Gimana?

saham DCII, lonjakan saham, PT DCI Indonesia, data center, cloud services, suspensi BEI, investor ritel, Anthoni Salim, Otto Toto Sugiri, infrastruktur digital
Rate this post

Saham DCII lagi jadi sorotan!
Sejak pertengahan Juli 2025, harga saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) ngegas gila-gilaan. Dalam waktu 15–21 Juli, harganya naik sampai 86% – bikin investor ritel dan big player pada kepo! Lonjakan ini bahkan nyumbang lebih dari 3,5% ke kenaikan IHSG.

BEI langsung pasang rem mendadak.
Euforia enggak berlangsung lama karena 22 Juli 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) nge-suspend sementara perdagangan saham DCII. Tujuannya? Biar investor punya waktu buat mikir ulang, enggak kebawa arus FOMO, dan nunggu keterbukaan informasi resmi dari pihak emiten.

Read More

Kenapa DCII Jadi Rebutan?

DCII itu pemain besar di dunia data center dan cloud services. Berdiri sejak 2011, mereka jadi penyedia data center Tier-IV pertama di Asia Tenggara. Dengan dua pusat data utama (JK1 & JK2) di Jakarta, DCII punya klien dari sektor perbankan, fintech, startup, sampai instansi pemerintah.

Keunggulannya? Carrier-neutral alias enggak bergantung pada satu operator. Ini bikin banyak perusahaan nyaman pakai jasa DCII buat keamanan data mereka.

Siapa di Balik DCII?

Salah satu faktor kenapa saham ini seksi adalah nama-nama besar di belakangnya:

  • Otto Toto Sugiri (29,9%) – CEO sekaligus bapak teknologi data center di Indonesia.
  • Marina Budiman (22,51%) – Co-founder dengan jam terbang tinggi di dunia IT.
  • Han Arming Hanafia (14,11%) – Investor senior di sektor digital.
  • Anthoni Salim (11,12%) – Bos besar Salim Group.
  • Publik (sisa saham) – Dimiliki ritel & institusi.

Naik 86%, Kok Bisa?

Kenaikan cepat ini memang bikin ngiler, tapi jangan lupa ada risiko tinggi. Banyak investor newbie keburu FOMO tanpa cek fundamental. BEI nge-suspend ini buat “pendingin” pasar supaya enggak kebablasan.

Keuangan DCII Mantep!

Pendapatan tahunan DCII hampir Rp800 miliar dengan margin EBITDA 65% – efisien banget! Dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhan pendapatan (CAGR) tembus 28,3%. Ini bukti kalau bisnis DCII bukan sekadar tren musiman.

Masa Depan Digital = DCII?

Indonesia makin digital. Dari e-commerce, perbankan, sampai sistem pemerintahan, semua butuh data center. DCII ada di posisi emas buat jadi pemimpin pasar. Tapi ada tantangan: perluas infrastruktur, bersaing dengan AWS & Google Cloud, plus ancaman keamanan siber.

Suspensi, Lalu Apa?

Suspensi BEI sifatnya sementara. Investor disarankan evaluasi, mau hold karena percaya jangka panjang, atau keluar setelah suspend dicabut? Semua tergantung risk profile masing-masing.

Fenomena DCII ini reminder kalau dunia saham itu dinamis. Jangan cuma ikut tren, tapi juga paham fundamental, teknikal, dan regulasi.

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts