Kenali 4 Dampak Pola Asuh Anak Strict Parents

Rate this post

Beberapa orang tua memiliki gaya pola asuh anak yang berbeda-beda. Ada orang tua yang cukup ketat atau disebut strict parents. Pola asuh anak akan sangat mempengaruhi perkembangan sehingga dapat menyebabkan efek negatif bagi anak di masa yang akan datang.

Pola asuh strict parents bisa berpengaruh buruk pada anak – pinterest.com

Orang tua yang otoriter cenderung mengharapkan anak-anak untuk mengikuti perintah tanpa perlawanan, memiliki aturan ketat yang harus dipatuhi anak-anak dan sangat menuntut anak mereka. Dengan demikian, jika pola asuh otoriter ini diteruskan maka kemungkinan efek negatif berikut ini akan sangat besar kemungkinan terjadi terhadap anak, antara lain:

BACA JUGA  Tengku Dewi Berikan Pesan Positif untuk Andrew Andika di Tengah Proses Perceraian

1. Tingkat percaya diri yang rendah

Sebuah penelitian terhadap mahasiswa, menemukan bahwa mereka yang orang tuanya lebih otoriter maka akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Mahasiswa ini kebanyakan memiliki lebih banyak masalah perilaku, menunjukkan lebih sedikit inisiatif dan ketekunan daripada siswa yang orang tuanya tidak begitu ketat.

2. Lebih Besar Kemungkinan Dirundung atau Menjadi Perundung

Anak-anak dari orang tua otoriter lebih mungkin untuk dirundung atau menjadi perundung. Keduanya sangat mungkin karena anak yang diasuh dengan ketat akan memiliki harga diri yang lebih rendah dan merupakan target yang lebih mudah bagi para pengganggu. Mereka juga bisa menjadi perudung karena mereka melihat perilaku itu dicontoh di rumah.

BACA JUGA  Ariza Tuding Money Politics Warnai Pilkada Jakarta 2024

3. Memiliki Banyak Masalah Perilaku

Sebuah penelitian terhadap 600 anak berusia 8 hingga 10 tahun menunjukkan bahwa mereka yang memiliki orang tua otoriter memiliki masalah perilaku yang paling banyak. Mereka menunjukkan perilaku yang lebih menantang, hiperaktif, agresi, dan cenderung memiliki perilaku antisosial. 

4. Cenderung Tidak Dapat Memecahkan Masalah

Ketika anak-anak masih kecil, orang tua cenderung memberikan pedoman harus ini dan itu sesuai kehendak mereka, akan tetapi masalahnya ketika anak-anak mencapai masa remaja, akhirnya anak-anak ini belum belajar mengatur perilaku mereka sendiri dan mereka tidak memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah secara efektif.

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *