Drama politik Senayan makin panas.
Nama-nama seperti Uya Kuya, Eko Patrio, Nafa Urbach, sampai Ahmad Sahroni kini benar-benar di ujung tanduk. Setelah publik ngamuk karena masih terima gaji meski nonaktif, situasi langsung berubah drastis.
PAN bikin gebrakan tegas.
Ketua PAN, Putri Zulkifli Hasan, resmi minta Eko Patrio dan Uya Kuya stop total terima gaji, tunjangan, atau fasilitas DPR. Katanya, ini wujud komitmen partai biar tetap transparan di mata rakyat.
NasDem gercep ambil langkah duluan.
Sehari sebelumnya, Fraksi NasDem udah lebih dulu stop hak-hak Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach. Ketua Fraksi NasDem, Viktor Laiskoda, tegas bilang: gaji & fasilitas DPR nonaktif harus dihentikan demi jaga kepercayaan publik.
Bukan sekadar kursi hilang.
Dengan keputusan dua partai ini, jelas banget: status nonaktif DPR nggak cuma soal kehilangan jabatan, tapi juga berhenti menikmati semua privilege.
Aksi demo ikut memanasin suasana.
Keputusan ini muncul setelah gelombang demo besar-besaran 28–31 Agustus 2025. Massa turun ke jalan protes DPR yang dinilai nggak pro rakyat dan masih nikmatin fasilitas. Situasi makin mencekam setelah driver ojol, Affan Kurniawan, tewas dilindas rantis Brimob.
Rakyat masih bersuara lantang.
Walau kondisi agak tenang sekarang, tuntutan rakyat buat DPR & pemerintah tetap nyaring. Gejolak belum selesai, rasa kecewa publik masih menggaung.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









