Guys, seorang siswa di Cirebon curhat ke Dedi. Mereka mengeluhkan adanya dugaan pungutan liar (pungli) pada dana bantuan sosial (bansos) Program Indonesia Pintar (PIP).
Buat yang belum tahu, PIP adalah program pemerintah yang memberikan bantuan uang tunai kepada siswa dari keluarga kurang mampu. Tujuannya? Supaya mereka bisa tetap sekolah tanpa kendala biaya.
Saat berkunjung ke SMAN 7 Cirebon, Dedi Mulyadi menerima pengaduan dari siswa terkait dugaan pemotongan dana bansos PIP. Dalam video yang beredar, seorang siswa menyebut bahwa dana tersebut dipotong tanpa alasan jelas.
“Buku tabungan, kartu, dan PIN disimpan sekolah. Semua PIN dibuat sama. Kalau ada yang beda, langsung dijapri pihak sekolah,” ujar salah satu siswa, dikutip dari Instagram @nyinyir_update_official pada Senin, 10 Februari 2025.
Potongan Dana hingga Biaya Tambahan yang Membebani Siswa
Setiap siswa yang menerima bansos PIP mengaku dipotong Rp250.000 yang harus diberikan ke pihak sekolah. Padahal, dana ini seharusnya diterima utuh oleh siswa tanpa potongan apa pun.
Ternyata, permasalahan tidak berhenti di situ. Siswa juga mengeluhkan adanya biaya tambahan lainnya yang cukup besar.
“Selain dana bansos, kami juga diminta uang gedung Rp6,4 juta. Itu pun hasil nego dari awalnya Rp8,4 juta. SPP juga masih harus bayar Rp200.000, padahal seharusnya gratis. LKS di atas Rp300.000, belum lagi sumbangan masjid yang besarannya sudah ditentukan sekolah,” tambah siswa tersebut.
Dugaan pungli ini tentu menuai perhatian publik. Pasalnya, bantuan pendidikan seharusnya meringankan beban siswa, bukan malah menjadi ajang pungutan liar.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
