Apa Itu Kebijakan Moneter? Ini Penjelasan, Jenis-Jenis, dan Tujuannya

Rate this post

Jadi, kebijakan moneter itu kayak strategi yang dipakai bank sentral buat ngatur jumlah uang yang beredar di negara. Tujuannya? Biar ekonomi tetap stabil! Salah satu caranya ya dengan mengontrol inflasi dan dorong pertumbuhan ekonomi. Penasaran lebih lanjut tentang kebijakan moneter? Yuk, simak info lengkapnya di sini!

Apa Itu Kebijakan Moneter?

Kebijakan moneter adalah proses untuk ngatur jumlah uang di negara supaya bisa mencapai tujuan tertentu, seperti nahan inflasi, bikin lapangan kerja, dan ningkatin kesejahteraan ekonomi.

Read More

Ini bisa termasuk pengaturan suku bunga, syarat modal buat bank, atau berperan sebagai pemberi pinjaman terakhir.

Intinya, kebijakan ini bertujuan buat ngejaga keseimbangan ekonomi, baik dari dalam (pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga) maupun luar (keseimbangan neraca pembayaran).

Kalau ekonomi gak stabil, kebijakan moneter bisa dipakai buat pemulihan. Pengaruhnya juga gede banget terhadap suku bunga, baik pinjaman maupun simpanan, yang bikin dampak ke aktivitas ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi.

Contohnya di Indonesia, ketika Bank Indonesia (BI) naikin suku bunga acuan buat ngendaliin inflasi.

Jenis-Jenis Kebijakan Moneter

1. Kebijakan Moneter Kontraktif

Kebijakan ini berarti naikin suku bunga dan kurangi jumlah uang yang beredar. Biasanya diterapin saat inflasi tinggi.

2. Kebijakan Moneter Ekspansif

Sebaliknya, kebijakan ini menurunkan suku bunga, bikin tabungan kurang menarik, dan dorong belanja serta pinjaman. Biasanya dipakai saat ekonomi melambat atau resesi.

Tujuan Kebijakan Moneter

Selain buat ngejaga ekonomi tetap stabil, kebijakan moneter juga punya beberapa tujuan lainnya, antara lain:
– Menjaga Stabilitas Mata Uang: Dengan inflasi yang rendah dan stabil, nilai uang tetap terjaga.
– Mengurangi Pengangguran: Kebijakan ekspansif bisa bantu kurangi pengangguran dengan nambah jumlah uang beredar dan turunin suku bunga, sehingga bisnis bisa berkembang dan lapangan kerja nambah.
– Mempengaruhi Nilai Tukar: Jika uang beredar lebih banyak, nilai mata uang domestik jadi lebih rendah dibandingkan mata uang asing.
– Menyeimbangkan Neraca Pembayaran Internasional: Bisa dilakukan dengan cara devaluasi.

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts