Guys, ternyata penyaluran subsidi pupuk buat petani di Indonesia masih belum tepat sasaran, lho! Masih banyak banget petani yang ngeluh karena gak dapat subsidi pupuk dari pemerintah.
Nah, setelah ditelusuri, masalahnya ada di pemadanan data. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Dida Gardera, bilang kalau data penerima subsidi pupuk belum sinkron. Makanya banyak petani yang gak kebagian.
Menurut Dida, Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) punya peran penting buat nyocokin data petani penerima subsidi. Dengan data yang akurat lewat Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), subsidi pupuk bisa lebih tepat sasaran.
Selain itu, Kementerian Keuangan juga lagi siap-siapin anggaran subsidi pupuk sesuai arahan Presiden Jokowi. Mereka juga udah kerja bareng BPKP buat koordinasi sama pabrik pupuk dan perbankan.
Nantinya, NIK (Nomor Induk Kependudukan) bakal dijadiin virtual account biar pembayaran subsidi lebih gampang.
PT Pupuk Indonesia juga gak ketinggalan. Mereka dukung penuh kebijakan pemerintah buat memastikan penyaluran subsidi pupuk berjalan lancar.
Tapi, kontrak mereka buat Urea dan NPK bakal habis di akhir Agustus 2024, jadi perlu ada pembaruan kontrak nih. Total kontrak yang akan habis nanti sekitar 4,7 juta ton.
Jadi, penting banget buat Dukcapil nge-pas-in data antara Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan Regsosek.
Kalau datanya akurat, subsidi pupuk bakal lebih efisien dan tepat sasaran. Petani jadi bisa langsung ngerasain manfaatnya, dan sektor pertanian Indonesia bisa makin maju!
Jangan lupa cek data kamu ya, biar gak ketinggalan subsidi pupuknya!
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
