Investasi itu nggak bisa asal.
Sebelum taro duit ke saham, reksadana, atau bahkan crypto, kamu harus paham dulu profil risiko biar nggak zonk. Banyak investor pemula gagal cuan karena salah pilih instrumen yang nggak sesuai sama karakter mereka.
Macam-Macam Profil Risiko
- Investor Konservatif
Main aman banget. Fokus ke keamanan modal dan stabilitas ketimbang imbal hasil tinggi. Cocok buat yang mendekati pensiun atau butuh investasi jangka pendek.
👉 Instrumen: deposito, obligasi pemerintah, reksa dana pasar uang. - Investor Moderat
Berani ambil risiko tapi tetap hati-hati. Nyari balance antara keamanan dan pertumbuhan.
👉 Instrumen: obligasi, reksa dana campuran, sedikit saham bluechip. - Investor Growth
Nggak takut fluktuasi jangka pendek, fokus ke pertumbuhan modal jangka panjang (kayak dana pensiun atau biaya kuliah anak).
👉 Instrumen: saham, properti, reksa dana saham. - Investor Agresif
Gaspol! Fokus ke imbal hasil maksimal meski risikonya tinggi. Biasanya diversifikasi di sektor berpotensi gede.
👉 Instrumen: saham individu, forex, crypto, komoditas.
Cara Tau Profil Risiko Kamu
- Isi kuesioner dari lembaga keuangan.
- Tentukan tujuan: jangka pendek (lebih aman) atau panjang (lebih berani).
- Evaluasi reaksi kamu kalau pasar turun (panik = konservatif).
- Lihat kondisi finansial (pendapatan stabil = bisa lebih agresif).
- Konsultasi sama financial planner kalau bingung.
Investasi itu kayak jalanin hubungan, harus tahu dulu “tipe” kamu biar nggak salah pilih pasangan (alias instrumen investasi)
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
