Curhat Mantan DC: Dibalik Galaknya Penagih Pinjol

mantan debt collector, sistem pinjol, penagihan kasar, tekanan target, alamat palsu, data nasabah, DC pinjol, utang perdata, intimidasi digital, bunga tinggi pinjol
Rate this post

Mantan DC buka suara, guys. Seorang eks debt collector (DC) dari perusahaan pinjol curhat soal kerasnya dunia penagihan utang. Bukan cuma soal cara nagih, tapi juga gaji kecil dan tekanan target yang gila-gilaan.

Curhatan ini viral gara-gara diunggah di media sosial dan langsung jadi bahan gibah warganet—apalagi yang pernah jadi korban galak dan terornya penagih pinjol.

Read More

Gaji Kecil, Tekanan Tinggi

Gaji DC jauh dari UMR.
Randi, sang mantan DC, bilang gaji pokok mereka bahkan cuma cukup buat ongkos. Penghasilan utama? Bonus dari nutup target penagihan.

“Tiga bulan gak nyampe target, auto dipecat,”
kata dia lewat kanal YouTube Raja Galbay (19 Mei 2025).

Makanya, banyak DC ngotot banget pas nagih, apalagi kalau debitur udah galbay (gagal bayar). Mereka dikejar target, bukan sekadar kerja.

Banyak Data Nasabah Bohongan

Alamat palsu udah kayak makanan harian.
Menurut Randi, banyak data nasabah ternyata gak valid—alamat fiktif, info ngaco, dan susah dihubungi.

Ini yang bikin kerja DC makin berat. Tapi di balik itu, warganet justru nemu “celah”: katanya kalau DC gagal tagih selama 3 bulan, bisa jadi DC-nya dipecat dan diganti orang baru.

Dan proses rekrutmen itu gak sebentar, bisa makan waktu sampai 3 bulan juga.

Strategi Bertahan di Tengah Teror

Bukan ngajarin ngemplang, tapi…
Beberapa orang melihat ini sebagai taktik perlindungan diri. Bukan buat kabur dari utang, tapi karena sistem penagihan yang dianggap gak manusiawi.

“Utang gue 2 juta, harga diri gue lebih mahal, bro,”
ucap salah satu netizen di video curhatan itu.

Penagihan Gak Jarang Brutal

DC galak bukan mitos.
Banyak pesan WhatsApp dari DC yang bernada kasar bahkan ngatain pribadi.

Contohnya? “Emang orang tua lo ngajarin jadi gak tahu malu?”
Atau tuduhan ke debitur karena ngereset HP sendiri—yang katanya kayak tindakan kriminal.

Padahal menurut pakar digital:

“HP itu hak lo, bukan bukti kejahatan.”

Dan jelas, pinjol dilarang sebar atau pakai data pribadi tanpa izin. Itu udah masuk pelanggaran UU ITE dan UU Perlindungan Data Pribadi.

Ingat: Pinjol Itu Bisnis, Bukan Dermawan

Pinjol bukan malaikat penolong.
Mereka bukan kasih pinjaman buat nolongin, tapi buat cari untung. Bunga tinggi dan sistem penagihan galak adalah bagian dari bisnis.

Kalau niat nolong, kenapa bunganya tinggi dan cara nagihnya kayak debt mafia?

Ancaman-ancaman hukum itu juga kebanyakan cuma taktik nakut-nakutin.

“Utang pinjol itu perkara perdata, bukan pidana.”
Kalaupun sampai sidang, biasanya malah disesuaikan sama kemampuan bayar si debitur.

 Kita Harus Tahu Cara Mainnya

DC juga manusia—mereka ditekan sistem, tapi bukan berarti boleh nginjak harga diri orang. Dan lo sebagai debitur juga punya hak buat dilindungi.

Utang boleh, tapi gak perlu sampe dijatuhin.

Ingat ya guys: Jangan panik dulu kalau ditagih pinjol. Pahami sistemnya, lindungi data lo, dan lawan balik kalau udah keterlaluan

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts