PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pemegang lisensi Pizza Hut di Indonesia, baru aja ngumumin kalau mereka udah nutup 20 gerai sepanjang setahun terakhir, tepatnya sampai 30 September 2024. Nggak cuma itu, ada 371 karyawan yang kena dampaknya karena keputusan ini.
Dalam laporan hasil public expose tahun 2024, Boy Ardhitya Lukito, Direktur Operasional PT Sarimelati Kencana, blak-blakan soal kondisi perusahaan. Menurut Boy, ada dua tekanan besar yang bikin bisnis mereka ngos-ngosan.
Yang pertama, daya beli masyarakat kelas menengah lagi turun drastis. “Masalah ini nggak cuma ngefek ke Pizza Hut, tapi juga ke bisnis-bisnis lain. Kelas menengah yang turun bikin daya beli jadi jeblok,” kata Boy dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/11/2024).
Geopolitik Ikutan Bikin Pusing
Tekanan kedua datang dari tensi geopolitik. Masalah ini bikin citra restoran cepat saji kayak Pizza Hut kena dampaknya. Meski nggak secara eksplisit ngomong soal boikot, Boy ngaku hal ini cukup kerasa.
FYI, beberapa merek makanan cepat saji, termasuk Pizza Hut, emang lagi kena boikot gara-gara isu Palestina-Israel. Restoran lain kayak KFC dan McDonald’s juga nggak luput dari seruan boikot ini.
“Kami udah ngerasain dampaknya sejak awal kejadian, terutama dari social reasoning masyarakat,” jelas Boy.
Menurutnya, dua tekanan ini bikin perusahaan serasa dihantam dari dua sisi sekaligus. “Dampaknya nyatu, jadi nggak bisa dipisahin mana yang lebih berat,” tambahnya.
Nggak Fokus Ekspansi
Boy juga bilang kalau Pizza Hut nggak ada rencana buat buka gerai baru dalam waktu dekat. Dengan 595 gerai yang sekarang, dia ngerasa jumlah itu udah cukup besar. Kalau dibandingin sama KFC yang punya 715 toko, Pizza Hut emang masih di bawahnya. Tapi, mereka lebih unggul dibanding McDonald’s yang cuma punya 300 gerai di Indonesia.
“Untuk sekarang, kita nggak bakal fokus ekspansi,” kata Boy.
Data dari laporan keuangan kuartal III 2024 juga ngejelasin kalau jumlah gerai Pizza Hut pada September 2024 turun dari 615 di tahun sebelumnya jadi 595.
Penjualan dan Keuangan Anjlok
Dampak dari semua tekanan ini kerasa banget di laporan keuangan. Penjualan neto Pizza Hut di kuartal III 2024 cuma Rp 2,03 triliun, turun jauh dibanding Rp 2,75 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Kerugian juga makin parah. Pizza Hut rugi Rp 96,71 miliar di kuartal III 2024, naik drastis dari rugi Rp 38,95 miliar di tahun lalu.
Keputusan tutup gerai dan pangkas karyawan jadi langkah yang terpaksa diambil buat ngehemat biaya operasional. Sampai September 2024, jumlah karyawan tetap di perusahaan ini tinggal 4.651 orang, turun dari 5.022 di akhir 2023.
Jadi, bisa dibilang, Pizza Hut lagi ada di masa-masa berat banget tahun ini.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
