Cimahi serius tangani TBC! Pemkot Cimahi nggak main-main dalam menangani penyebaran TBC. Mereka melakukan skrining di area dengan risiko tinggi mulai dari 22-25 April 2025. Tujuannya? Menekan laju penularan TBC supaya nggak semakin meluas.
Langkah Tepat: Skrining & Pencegahan
Kepala Dinkes Kota Cimahi, Mulyati, menjelaskan kalau kegiatan Penemuan Kasus Aktif (Active Case Finding/ACF) dan Terapi Pencegahan TBC (TPT) ini memang jadi cara jitu buat mencegah TBC menyebar lebih jauh. Selama 4 hari, dua hari pertama mereka fokus ke warga Kelurahan Cibeureum, dan dua hari selanjutnya bergerak ke Kelurahan Citeureup, tepatnya ke pesantren dan institusi pendidikan.
160 Warga Terlibat dalam Skrining
Skrining yang dilakukan menggunakan metode paralel, yaitu wawancara gejala klinis dan pemeriksaan rontgen dada (X-ray portable). Hasilnya, sekitar 68 warga ditemukan memiliki indikasi TBC dan langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut pakai Tes Cepat Molekuler (TCM).
Kontak Serumah Juga Disaring
Selain mengejar kasus aktif, Dinkes Cimahi juga menyaring orang-orang yang serumah dengan pasien TBC. Ternyata ada beberapa yang nggak nunjukin gejala apapun, tapi ternyata termasuk kelompok berisiko tinggi tertular TBC.
Pencegahan & Edukasi Itu Penting
Terapi pencegahan TBC atau TPT sangat penting karena itu diberikan buat orang yang terinfeksi bakteri TBC tapi belum ada gejala (infeksi laten). Tujuan TPT ini untuk mencegah TBC berkembang jadi lebih parah dan menular ke orang lain, apalagi buat kelompok yang rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Mulyati juga berharap, selain pemerintah, media juga bisa bantu edukasi masyarakat Cimahi tentang penanggulangan TBC. “Penyakit ini bukan hal yang memalukan, bisa diobati, dan obatnya gratis di semua puskesmas di Cimahi,” jelasnya.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









