PHK di hotel makin ngeri! Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) di dunia hotel dan restoran belum bakal berhenti tahun ini. Bahkan, kata ekonom Bhima Yudhistira, bakal berlanjut sampai tahun depan.
Penyebabnya? Bukan karena sepi doang.
Bhima bilang, kebijakan efisiensi belanja pemerintah bikin banyak hotel megap-megap. Banyak hotel ternyata bergantung banget sama acara rapat-rapat dari kementerian dan pemda, bahkan 70% penghasilannya dari sana.
Rapat dikurangin = pendapatan turun drastis.
Akhirnya, cara tercepat buat bertahan ya… PHK. Dan itu jadi opsi yang paling sering diambil.
Terus, korban PHK harus gimana?
Bhima kasih saran ke Pemprov DKI buat bantu alihkan korban PHK ke sektor lain. Misalnya ke industri yang lagi naik kayak kosmetik dan perawatan tubuh.
Industri glowing bisa jadi penyelamat.
Kalau data korban PHK-nya jelas dan rapi, pemerintah bisa langsung connect-in mereka ke industri yang butuh tenaga kerja. Biar gak makin banyak yang nganggur.
Gak cuma relokasi, tapi juga promosi.
Bhima juga dorong Pemda Jakarta buat naikin promosi pariwisata biar hotel-hotel rame lagi. Bisa lewat kerjasama dengan biro luar negeri atau bikin paket diskon wisata ke Jakarta.
Intinya, gak bisa diem aja.
Sektor hotel dan restoran butuh bantuan dan strategi serius biar gak makin banyak yang tumbang.
Buat anak muda: siapin Plan B!
Kalau kerja di sektor ini, yuk mulai mikir skill lain yang bisa dialihin, atau cari peluang di industri yang lagi nge-hype kayak beauty, digital, atau creative content. Serius.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
