Pajak Mobil Tahun Depan Bakal Naik? Simak Nih, Bro Sis!

opsen pajak kendaraan bermotor, opsen pajak, pajak kendaraan, aturan pajak, Toyota Avanza, pajak mobil, bea balik nama, opsen PKB, opsen BBNKB, pajak daerah, tarif pajak, undang-undang pajak, kenaikan pajak, PKB Avanza, BBNKB kendaraan, sistem pajak baru
Rate this post

Halo, bro sis! Udah denger belum soal kabar pajak kendaraan yang katanya bakal naik? Ternyata nggak sehoror itu kok, asal lo tahu aturannya. Jadi, pemerintah bakal nerapin sistem baru buat Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Nama sistem barunya itu opsen, dan katanya sih bakal bikin pembagian pajak jadi lebih adil. Yuk, kita bahas lebih santai, biar nggak bingung!

Apa Sih Opsen Itu?

Oke, langsung aja, opsen itu kayak semacam pajak tambahan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari pajak utama. Nah, aturan soal opsen ini udah tertuang di Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD). Jadi, opsen PKB itu pajak tambahan yang bakal langsung masuk ke kas kabupaten/kota, sedangkan opsen BBNKB buat pajak balik nama kendaraan juga langsung ke daerah.

Read More

Bedanya dengan sistem lama, opsen ini bikin bagi hasil pajak lebih simpel. Dulu, pemerintah provinsi yang bagi hasil ke kabupaten/kota, tapi sekarang, pajak langsung dibagi otomatis pas lo bayar.

Contoh Perhitungan Pajak Toyota Avanza

Biar gampang paham, kita ambil contoh hitungan pajak buat Toyota Avanza tipe E M/T, nih. Anggap aja mobil lo ada di Provinsi X, Kota Y. Simulasi ini juga pakai nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) si Avanza, yaitu Rp 175 juta, plus bobot kendaraan 1,050.

  1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Rumusnya simpel, bro sis:

    PKB = tarif PKB x (NJKB x Bobot).

    Kalau di Provinsi X tarifnya 1,2%, hitungannya jadi:

    1,2% x (Rp 175 juta x 1,050) = Rp 2.205.000.

    Nah, Rp 2,2 juta ini masuk ke kas provinsi.

  2. Opsen PKB Tarif opsen PKB ditetapkan sebesar 66% dari PKB terutang. Jadi, hitungannya:

    66% x Rp 2.205.000 = Rp 1.455.300.

    Duit ini langsung masuk ke kas kabupaten/kota. Jadi total PKB lo (PKB + opsen PKB) adalah:

    Rp 2.205.000 + Rp 1.455.300 = Rp 3.660.300.

  3. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Misalnya Provinsi X ngatur tarif BBNKB 12%. Hitungannya:

    12% x NJKB = 12% x Rp 175 juta = Rp 21.000.000.

    Duit ini masuk ke provinsi, bro sis.

  4. Opsen BBNKB Sama kayak opsen PKB, tarif opsen BBNKB juga 66%. Jadi:

    66% x Rp 21 juta = Rp 13.860.000.

    Jadi total BBNKB + opsen BBNKB adalah:

    Rp 21.000.000 + Rp 13.860.000 = Rp 34.860.000.

Opsen Ini Berat Nggak Buat Dompet?

Tenang aja, bro sis, total pajak yang lo bayar nggak beda jauh sama sistem lama. Malah, kalau daerah lo nggak nerapin tarif pajak maksimal, bisa jadi lebih ringan. Kayak contoh di atas, total pajak Avanza tipe E M/T cuma Rp 3,66 juta buat PKB dan Rp 34,86 juta buat BBNKB. Kalau dibandingin sama sistem lama, beda-beda tipis.

Jakarta Bebas Opsen, Serius Nih?

Buat lo yang tinggal di Jakarta, kabar baiknya, sistem opsen ini nggak berlaku di sini. Kenapa? Karena Jakarta nggak punya kabupaten/kota, jadi semua pajak kendaraan langsung masuk ke kas provinsi. Beda cerita kalau di daerah kayak Jawa Barat, di mana hasil pajaknya dibagi ke kabupaten/kota.

Opsen ini nggak bikin lo bayar pajak lebih mahal, kok. Sistemnya cuma ngerombak cara pembagian pajak biar lebih efisien dan adil. Jadi, nggak usah termakan hoaks atau panik gara-gara istilah opsen. Tetap update sama info terbaru, ya. Kalau bingung, cek aja aturan di daerah lo, biar lebih pasti.

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts