Bro sis, lagi rame nih soal opsen pajak kendaraan! Banyak yang salah paham dan bikin panik nggak jelas di media sosial. Eits, jangan panik dulu, yuk kita bahas bareng-bareng biar ngerti apa itu opsen pajak kendaraan dan gimana dampaknya buat kita semua.
Apa Itu Opsen Pajak Kendaraan?
Opsen itu apa sih? Nah, menurut Pasal 1 Ayat 61 dan 62 UU Nomor 1 Tahun 2022, opsen adalah pungutan tambahan pajak dengan persentase tertentu. Kalo untuk kendaraan bermotor, namanya Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Intinya, opsen itu bakal dikenain sama kabupaten/kota langsung ke pemilik kendaraan pas bayar pajak. Tapi bro, jangan langsung takut dulu, dengerin penjelasannya sampe selesai!
Pajak Kendaraan Sebelum Opsen
Sebelum ngomongin opsen, kita flashback dikit ke aturan lama. Di UU Nomor 28 Tahun 2009, pajak kendaraan bermotor (PKB) diatur sama pemerintah provinsi. Dari total pajak yang kita bayar, 70% masuk ke provinsi, dan sisanya 30% buat kabupaten/kota. Misalnya nih, kalo lo bayar pajak 1,5%, artinya 1,05% buat provinsi, dan 0,45% buat kabupaten/kota. Fair kan?
Gimana Opsen Bekerja?
Mulai 2025, sistem bagi hasil ini bakal diganti pake sistem opsen. Nah, kabupaten/kota jadi bisa langsung pungut tambahan pajak ke pemilik kendaraan. Besarannya? 66% dari pajak yang dikenain provinsi. Tapi tenang, pemerintah provinsi DIY udah nurunin tarif PKB jadi 0,9%, dan opsen kabupaten/kota jadi 0,6%. Jadi totalnya tetep 1,5%, alias nggak ada kenaikan pajak.
Apakah Pajak Jadi Naik?
Jawabannya: NGGAK, bro! Jangan termakan hoaks. Pajak total yang kita bayar tetep sama kayak sebelumnya. Bedanya cuma di rincian pembagian aja. Dulu provinsi dapet 70% dan kabupaten/kota 30%, sekarang langsung dihitung pake opsen. Jadi yang berubah itu teknisnya aja, bukan jumlahnya.
Ilustrasi Pembayaran Pajak
Biar gampang, kita kasih contoh. Misal lo punya motor dengan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Rp 20 juta. Di sistem lama, PKB-nya 1,5%, berarti lo bayar Rp 300 ribu. Nah, di sistem baru, provinsi ambil 0,9% (Rp 180 ribu) dan kabupaten/kota ambil opsen 0,6% (Rp 120 ribu). Totalnya tetep Rp 300 ribu. Gampang kan?
Kenapa Ada Opsen?
Pemerintah bikin sistem opsen ini supaya pembagian pajak jadi lebih transparan dan adil buat kabupaten/kota. Jadi mereka nggak perlu nunggu provinsi buat bagi hasil. Semua langsung masuk ke kas kabupaten/kota sesuai opsen yang udah dihitung. Lebih efisien, bro!
Jakarta Bebas Opsen
Buat lo yang tinggal di Jakarta, ada kabar baik nih. Opsen pajak kendaraan nggak berlaku di DKI Jakarta. Kenapa? Karena Jakarta itu daerah khusus, nggak ada pembagian wilayah kabupaten/kota. Semua pajak kendaraan dikelola langsung sama Pemprov DKI. Jadi di Jakarta tetep pake sistem lama tanpa opsen.
Opsen di Provinsi Lain
Di luar Jakarta, misalnya Jawa Barat atau DIY, opsen ini jadi cara baru buat pembagian pajak ke kabupaten/kota. Jadi lo tetep bayar sesuai aturan, tapi pembagian ke pemerintah daerah jadi lebih jelas dan langsung.
Apa Kata Pemerintah?
Menurut Direktur Pajak Daerah, Lydia Kurniawati, opsen ini bukan pungutan tambahan, bro. Malah, tarif PKB diturunin supaya nggak ada kenaikan beban pajak. Dengan sistem ini, kabupaten/kota dapet kepastian penerimaan pajak tanpa perlu nunggu provinsi. Win-win solution lah!
Siap-Siap 2025!
Buat lo yang masih bingung atau takut bayar pajak kendaraan di 2025, nggak usah khawatir. Sistem opsen ini udah disiapin matang-matang sama pemerintah. Bahkan Kemendagri udah bikin surat edaran ke semua pemda buat siapin regulasi opsen sebelum Oktober 2024. Jadi kita tinggal tunggu implementasinya aja.
Jadi, opsen itu bukan tambahan beban pajak, bro. Sistem ini cuma ngatur ulang cara pembagian pajak biar lebih adil dan transparan. Jumlah pajak yang lo bayar tetep sama kok. Jadi nggak perlu panik, yang penting lo taat bayar pajak sesuai aturan. Semoga info ini bermanfaat ya buat lo semua!
Stay cool and keep updated, bro sis!
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









