Banjir dan Longsor Sukabumi, Kenapa Bisa Terjadi?
Banjir bandang, tanah longsor, dan keretakan tanah di Sukabumi, Jawa Barat, baru-baru ini bikin heboh. Penyebabnya ternyata cuaca ekstrem!
Menurut Kepala BMKG, Dwikorta Karnawati, bencana alam yang terjadi pada 4 Desember 2024 ini disebabkan oleh bibit siklon 95W yang ada di Laut Natuna Utara dan sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat daya Banten. “Angin kencang dan gelombang tinggi di laut, ditambah hujan deras di darat, yang bikin curah hujan meningkat banget,” ujarnya.
Selain itu, ada pola pertemuan angin yang menyebabkan awan terbentuk di wilayah Sukabumi, yang bikin hujan terus mengguyur sejak dini hari. Gak cuma itu, BMKG juga ngingetin, ada bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia yang bikin cuaca semakin ekstrem, terutama di sekitar Pelabuhan Ratu.
“Berdasarkan prediksi BMKG, cuaca ekstrem ini bisa nyebabin hujan deras disertai kilat, petir, dan angin kencang di Banten, Lampung, Jawa Barat, dan Jabodetabek,” jelasnya.
Selain itu, BMKG juga ngasih tahu bahwa gelombang laut bakal tinggi, antara 1,25 sampai 4 meter di beberapa daerah, termasuk perairan selatan Selat Sunda. Kecepatan angin juga diperkirakan mencapai 65 km/jam di lapisan atmosfer tinggi.
Untuk itu, BMKG mengimbau warga supaya tetap waspada, karena potensi cuaca ekstrem dan bencana lainnya masih bisa terjadi, apalagi puncak musim hujan bakal berlangsung sampai Januari.
Satu hal yang perlu diwaspadai, hujan lebat yang terus-menerus bisa menyebabkan longsor dan banjir bandang. Terlebih lagi, tanah yang sudah tergerus gempa bumi sebelumnya jadi lebih mudah longsor saat diguyur hujan. “Longsor ini bisa menutupi lembah sungai dan jadi bendungan air hujan, yang lama-lama bisa jebol dan bikin banjir bandang,” jelas Dwikorta.
BMKG juga udah turun ke lokasi bencana untuk memeriksa langsung dampak retakan tanah dan longsor di beberapa titik di Sukabumi. Jadi, kita semua harus ekstra hati-hati dan siap siaga menghadapi cuaca ekstrem yang mungkin bakal datang.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









