Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan Thomas Trikasih Lembong, alias Tom Lembong, sebagai tersangka kasus korupsi impor gula periode 2015-2016. Doi yang dulunya pernah jadi Mendag di era Presiden Jokowi ini, sekarang malah tersandung masalah hukum. Nggak cuma itu, doi juga sempat jadi Co-Captain Tim Anies-Muhaimin (AMIN) buat Pilpres 2024, bro!
Si Tom ini dikenal sebagai sosok politikus, bankir, sekaligus ekonom yang pernah juga jadi Kepala BKPM dari 2016-2019. Mantan mahasiswa Harvard ini emang punya karier yang panjang, mulai dari Morgan Stanley di Singapura, bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia, sampai jadi pendiri Quvat Management di Singapura. Bahkan, doi pernah dipercaya jadi penulis pidato Presiden Jokowi waktu KTT di luar negeri, lho.
Nah, selain Tom, ada juga tersangka kedua inisial CS yang merupakan direktur pengembangan PT PPI. Mereka berdua kena dugaan merugikan negara sampai Rp 400 miliar gara-gara kasus impor gula ini. Kejaksaan Agung bilang penetapan status tersangka dilakukan Selasa, 29 Oktober 2024, dan dua tersangka ini langsung ditahan sejak hari itu juga.
Di luar kasus ini, Tom juga punya rekam jejak sebagai penasihat ekonomi dan pernah jadi komisaris utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Doi aktif banget di berbagai posisi strategis, termasuk jadi Co-Captain buat Tim AMIN di Pilpres 2024. Sekarang tinggal nunggu gimana nasib doi di proses hukum yang bakal jalan terus.
Profil Tom Lembong
Biodata
- Nama lengkap: Thomas Trikasih Lembong
- Nama panggilan: Tom Lembong, Tom
- Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 4 Maret 1971
- Agama: Katolik
- Orang tua: Yohanes Lembong (Ong Joe Gie) dan Yetty Lembong
- Pasangan: Maria Franciska Wihardja (menikah tahun 2002)
- Anak: Thalia Lembong, Maxwell Lembong
- Media sosial: @tomlembong (Instagram, X), Tom Lembong (Facebook, LinkedIn)
Pendidikan
Tom Lembong sempat tinggal di Jerman waktu kecil, dan ngelanjutin pendidikan dasarnya di sana sampai 10 tahun. Balik ke Indonesia, doi masuk SD dan SMP di Sekolah Regina Pacis, Jakarta. Pas SMA, Tom pindah ke Boston, AS, dan akhirnya lulus dari Universitas Harvard tahun 1997 dengan gelar S1 di bidang Architecture and Urban Design.
Karier
- 1995: Mulai karier di Divisi Ekuitas Morgan Stanley, Singapura
- 1999-2000: Bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia
- 2000-2002: Kepala divisi & VP Senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), fokus ngurus restrukturisasi perbankan pasca-krisis 1998
- 2002-2005: Kerja di Farindo Investments
- 2006: Pendiri dan direktur utama Quvat Management, perusahaan ekuitas swasta di Singapura
- 2012-2014: Presiden Komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex)
- 2013: Penasihat ekonomi sekaligus penulis pidato Gubernur DKI Jakarta Jokowi
- 2015-2016: Menteri Perdagangan Indonesia di era Jokowi
- 2016-2019: Kepala BKPM
- 2021-2023: Ketua Dewan PT Jaya Ancol
- 2024: Jadi Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) buat Pilpres 2024
Harta Kekayaan
Berdasarkan LHKPN terakhirnya tahun 2019, ini rincian kekayaan Tom:
- Tanah dan bangunan: Rp –
- Alat transportasi dan mesin: Rp –
- Surat berharga: Rp94.527.382.000
- Kas dan setara kas: Rp2.099.016.322
- Harta bergerak lainnya: Rp180.990.000
- Harta lainnya: Rp4.766.498.000
- Utang: Rp86.895.328
- Total kekayaan: Rp101.486.990.994
Penghargaan
- 2008: Young Global Leader (YGL) dari World Economic Forum di Davos
- 2017: Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship
- 2020: Order of Diplomatic Service Merit, First Class Second Grade (Gwanghwa Medal) dari Korea Selatan