Langkah Prabowo: Tekan Angka Kemiskinan Indonesia!

Kemiskinan Indonesia, Prabowo Subianto, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, data BPS 2024, pendekatan berkelanjutan, langkah tepat, kesejahteraan umum, angka kemiskinan, rakyat miskin.
Rate this post

Guys, Presiden Prabowo Subianto mau tekan kemiskinan! Peneliti dari Lembaga Kajian Publik Indonesia, Riko Noviantoro, mengatakan ini langkah yang tepat dan sesuai banget dengan amanat konstitusi.

“Langkah ini sudah seharusnya diambil, karena Pasal 34 ayat (1) dan (2) UUD 1945 jelas mengamanatkan negara buat melindungi rakyat miskin dan membuat kesejahteraan umum,” kata Riko saat dihubungi, Rabu malam, 30 Oktober 2024.

Read More

Tapi, Riko juga menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan itu bukan hal yang instan. “Melawan kemiskinan itu bukan cuma kasih bantuan uang dalam jumlah besar. Pengentasan kemiskinan itu lebih ke memberdayakan warga miskin agar bisa bangkit dan keluar dari kemiskinan dengan usaha sendiri,” jelasnya.

Dia juga mengungkap ada masalah patologi kolektif di kalangan warga miskin. “Banyak yang menikmati status ini karena dapat bantuan tanpa kerja keras. Ini jadi tantangan tersendiri yang perlu diatasi secara sistematis,” tambahnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024, angka kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 9,03 persen. Ini turun 0,33 persen dibandingkan Maret 2023 dan turun 0,54 persen dari September 2022.

Dari segi jumlah, pada Maret 2024 ada 25,22 juta orang miskin, turun 0,68 juta orang dibanding Maret 2023 dan 1,14 juta orang mulai September 2022.

Kalau kita lihat perbedaannya, kemiskinan di perkotaan Maret 2024 tercatat 7,09 persen, turun dari 7,29 persen di Maret 2023. Di perdesaan, kemiskinan tercatat 11,79 persen, juga turun dari 12,22 persen tahun lalu.

Jumlah penduduk miskin di perkotaan turun 0,1 juta orang, dari 11,74 juta orang pada Maret 2023 menjadi 11,64 juta orang pada Maret 2024. Sedangkan di perdesaan, jumlah penduduk menurun miskin sebesar 0,58 juta orang, dari 14,16 juta orang pada Maret 2023 menjadi 13,58 juta orang pada Maret 2024.

Untuk garis kemiskinan, Maret 2024 tercatat sebesar Rp582.932 per kapita per bulan, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp433.906 (74,44 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp149.026 (25,56 persen).

BPS juga mencatat bahwa rata-rata rumah tangga miskin mempunyai 4,78 anggota keluarga, sehingga Garis Kemiskinan per rumah tangga rata-rata mencapai Rp2.786.415 per bulan.

Dengan seluruh data ini, Riko menekankan pentingnya pendekatan yang tepat dalam kemiskinan anggota secara berkelanjutan. Kita harus memastikan warga miskin bisa mencapai kesejahteraan secara mandiri.

Artikel Viral di Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *