Program bantuan beras dari pemerintah memang dibuat buat ngebantu masyarakat yang butuh banget. Tapi, nggak sedikit warga yang ngerasa layak dapat bantuan ini malah belum nerima. Jadi, apa aja sih yang bikin mereka belum dapat?
Salah satu alasan utamanya adalah karena nama mereka nggak terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). DTKS ini jadi acuan pemerintah buat ngidentifikasi siapa aja keluarga miskin yang berhak nerima bantuan sosial. Kalau nggak terdaftar di DTKS, otomatis nggak bakal dapat bantuan, baik beras maupun bansos lainnya.
Masalah data pribadi yang nggak valid atau udah berubah juga sering jadi kendala. Perubahan alamat, nomor telepon, atau anggota keluarga bisa bikin status kepesertaan dalam program bantuan jadi kacau. Kalau data nggak sesuai sama yang di DTKS, sistem bakal kesulitan buat ngidentifikasi KPM sebagai penerima bantuan.
Pemerintah juga punya hak buat ngubah kebijakan terkait penyaluran bantuan sosial, termasuk bantuan beras. Perubahan ini bisa aja bikin kriteria penerima atau cara penyalurannya berubah. Akibatnya, yang tadinya layak, sekarang jadi nggak memenuhi syarat lagi.
Ada juga faktor lain kayak kesalahan administrasi. Misalnya, kesalahan input data, distribusi bantuan yang nggak tepat, atau catatan penerima yang nggak bener bisa bikin penyaluran bantuan jadi terganggu.
Buat warga yang ngerasa layak dapat bantuan beras tapi belum nerima, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Coba datengin kantor desa atau kelurahan buat ngecek apakah nama udah terdaftar di DTKS. Kalau data nggak valid atau udah berubah, langsung laporin biar data bisa diperbarui.
Kalau yakin udah memenuhi syarat tapi belum terdaftar, ajukan permohonan ulang lewat kantor desa atau kelurahan. Jadi, jangan ragu buat hubungi kantor desa atau kelurahan setempat buat dapetin info yang lebih akurat dan spesifik.
Dengan aktif melapor dan ngecek, semoga semua warga yang berhak bisa dapet bantuan beras dengan lancar.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami








