Program Keluarga Harapan (PKH) udah jadi program bansos yang populer banget di kalangan masyarakat. Bukan cuma bantu biaya sekolah anak, program ini juga kasih bantuan buat ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas. Jadi, wajar aja kalau banyak keluarga yang nunggu-nunggu penyaluran bansos PKH ini.
Tapi, ada kalanya saat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ngecek saldo bansos PKH, eh, yang muncul malah saldo nol! Setelah ditelusuri bareng pendamping, ternyata mereka sudah dihapus dari daftar penerima PKH. Lantas, kenapa sih bisa terjadi?
Berikut adalah beberapa alasan kenapa penerima bansos PKH bisa tiba-tiba hilang:
- Data Kependudukan yang Berubah
Kalo ada perubahan data seperti NIK, nama, atau alamat yang nggak sinkron dengan data di Disdukcapil, ini bisa jadi penyebab utama. Jadi, KPM harus rajin memeriksa dan memastikan data kependudukan mereka bener. - Data Dapodik dan DTKS yang Nggak Sinkron
Kalo data dapodik dan DTKS nggak cocok, bansos PKH bisa terhapus, apalagi kalau KPM cuma punya satu kategori. Penting banget buat KPM untuk memperbaiki data dapodik kalo udah dapet petunjuk dari pendamping PKH. - Perbedaan Data dengan Bank Himbara
Ada juga kasus di mana data kependudukan dan data di Bank Himbara beda, yang bikin penyaluran bansos jadi gagal. Ini sering muncul di aplikasi SIKS-NG. Untuk dapet bansos lagi, KPM perlu usulan ulang lewat operator DTKS di tingkat desa/kelurahan.
KPM bisa dengan mudah menemukan penyebab hilangnya bansos PKH asalkan rajin hadir sosialisasi dari pendamping PKH. Jadi, manfaatkan kesempatan sosialisasi itu untuk nanya-nanya soal informasi terbaru tentang bansos dan kebijakan PKH ya!
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
