Erlian, salah satu KPM dari Kota Palu, mengungkapkan rasa khawatirnya. Dia bilang, “Kami sangat bergantung pada bansos untuk kebutuhan dasar. Kalau enggak cair, gimana kami bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari?”
Sebelumnya, pemerintah lewat Kementerian Sosial (Kemensos) sudah janji bakal mencairkan bansos secara bertahap. Namun, lambatnya proses pencairan di beberapa daerah bikin penerima bantuan, terutama yang tinggal di pedesaan atau daerah terpencil, merasa resah.
Dari total penerima bansos untuk periode September-Oktober, beberapa sudah terima hak mereka, tapi banyak yang masih nunggu. Proses pencairan terhambat berbagai faktor, seperti masalah administrasi, kendala teknis di daerah, dan keterlambatan data penerima yang valid.
Kemensos sendiri udah bilang bahwa keterlambatan ini bakal segera diatasi, dan mereka lagi kerja keras supaya semua KPM bisa dapat hak mereka secepatnya. Namun, kekhawatiran tetap menghantui para KPM. Mereka berharap pemerintah bisa menepati janji untuk mencairkan bansos sebelum akhir bulan ini, apalagi kebutuhan mereka semakin mendesak.
Beberapa KPM bahkan mulai mempertanyakan, apakah mereka bakal dapat bantuan sesuai jadwal atau harus nunggu lebih lama. Situasi ini menyoroti pentingnya perbaikan dalam sistem distribusi bansos, terutama di masa krisis ekonomi yang lagi dihadapi masyarakat saat ini.