Bu-ibu, udah pada nyiapin takjil buat Ramadan? Eh, tapi bentar! Ternyata awal puasa tahun ini ada perbedaan, loh! Pemerintah dan NU kemungkinan mulai puasa 2 Maret 2025, tapi Muhammadiyah mulai 1 Maret 2025. Kok bisa beda? Yuk, kita bahas santai aja, biar nggak bingung!
Kenapa Bisa Berbeda?
Jadi begini, Bu. Pemerintah dan NU pakai metode MABIMS, yang butuh hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat buat menentukan awal bulan. Metode ini pakai perhitungan astronomi dan juga pengamatan langsung.
Sedangkan Muhammadiyah pakai metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal, yang cukup memastikan bahwa hilal sudah di atas ufuk, tanpa harus menunggu kriteria tambahan.
Menurut Perhitungan Ilmiah
Berdasarkan hitungan dari BRIN dan BMKG, ketinggian hilal di Indonesia tanggal 28 Februari 2025 masih sekitar 3 derajat. Ini bikin pemerintah dan NU kemungkinan menggenapkan bulan Syaban jadi 30 hari, sehingga puasa baru dimulai 2 Maret 2025.
Tapi Muhammadiyah, yang pakai metode beda, langsung menetapkan puasa mulai 1 Maret 2025.
Jadi, Kita Puasa Kapan?
Sesuai ajaran agama, kita dianjurkan mengikuti keputusan pemerintah atau organisasi yang kita ikuti. Mau ikut Muhammadiyah atau NU, yang penting niat puasanya benar dan tetap rukun, ya Bu! Intinya, tetap tenang, jaga hati, dan siapkan menu sahur terbaik buat keluarga!
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









