Puasa Ayyamul Bidh merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Pada bulan Syaban 1446 H, salah satu hari Puasa Ayyamul Bidh akan bertepatan dengan Nisfu Syaban, yang merupakan malam penuh keberkahan dalam Islam. Lalu, apakah kedua puasa ini dapat digabungkan?
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Dalilnya terdapat dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Imam An-Nasai:
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah).” (HR Tirmidzi dan An-Nasai)
Keutamaan Puasa Nisfu Syaban
Puasa Nisfu Syaban dilakukan pada tanggal 15 Syaban. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila malam Nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya…” (HR Ibnu Majah)
Hukum Menggabungkan Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Nisfu Syaban
Mayoritas ulama, termasuk mazhab Syafi’i, membolehkan penggabungan dua puasa sunnah dalam satu niat. Dengan demikian, pada tanggal 14 Februari 2025, umat Islam dapat meniatkan puasa untuk kedua ibadah tersebut secara bersamaan.
Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Nisfu Syaban:
Arab: نويت صوم غد ايام البيض وَعَنْ صَوْمَ شهر شعبان سنة لله تعالى
Latin: Nawaitu Shauma Ghadin Ayyaamul Bidh wa ‘an shauma syahri sya’ban sunnatan Lillaahi Ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa besok pada hari-hari putih (Ayyamul Bidh) dan puasa Bulan Syaban sunnah karena Allah Ta’ala.”
Dengan menjalankan puasa ini, seorang Muslim dapat memperoleh keutamaan dari dua ibadah sunnah sekaligus. Wallahu a’lam.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami









