Jimly bilang kerusuhan karena kesombongan kekuasaan.
Guru Besar Hukum UI ini nge-spot fenomena amuk massa belakangan yang menurutnya muncul dari kesenjangan sosial yang makin lebar. Dia nge-share opini ini di X (@JimlyAs) pada Selasa, 2 September 2025.
“Perhatikan perkembangan kerusuhan & amuk massa akhir-akhir ini. Ada kemarahan luas akibat kesombongan kekuasaan di tengah ketimpangan & kesenjangan sosial,” tulisnya.
Jimly juga menekankan, sekarang waktunya “menata ulang sistem & kebijakan negara”.
Rangkuman Demo dan Kerusuhan
-
25 Agustus 2025: Demo di depan Gedung MPR/DPR Jakarta. Mahasiswa, buruh, dan ojol awalnya damai tapi berubah ricuh—sepeda motor dibakar, fasilitas dirusak, bentrok sama polisi. Aksi serupa juga terjadi di Medan.
-
27 Agustus 2025: Pontianak ikut demo, sebagian mahasiswa menyerang DPRD. 15 orang ditangkap tapi akhirnya dibebaskan setelah tanda tangan surat pernyataan.
-
28 Agustus 2025: Tragis, Affan Kurniawan (ojol) meninggal dunia setelah dilindas rantis Brimob. Ini bikin kemarahan makin meluas.
-
29–30 Agustus 2025: Kerusuhan meledak di Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Solo, dan kota lain. Gedung DPRD & fasilitas pemerintah dibakar, rumah pejabat dijarah, beberapa korban jiwa berjatuhan.
-
1 September 2025: Pemerintah mulai ambil tindakan. Presiden batalkan agenda luar negeri, cabut tunjangan DPR, dan perintahkan aparat tindak tegas pelaku kerusuhan. Beberapa aksi dibatalkan karena pengamanan meningkat.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
