Hari Pangan Sedunia, Jokowi Menyampaikan Banyak Negara Terancam Kerawanan Pangan

Rate this post

Jakarta, suarnews.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pesan khusus dalam memperingati hari pangan sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober.

Jokowi mengingatkan semua pihak soal ancaman global yang semakin nyata, termasuk soal pangan. Selain dilanda pandemi yang belum bangkit sepenuhnya, kini dunia makin dihadapkan oleh kesulitan imbas perang Rusia dan Ukraina.

Read More

“Ada berbagai prediksi tentang situasi global ke depan yang sama bahwa banyak negara di dunia yang rakyatnya terancam menghadapi kerawanan pangan akut,” kata Jokowi lewat Instagram pribadinya, seperti dilihat Minggu (16/10).

Jokowi meyakini, kunci agar bisa keluar dalam situasi krisis dunia tersebut adalah dengan memperkuat ketahanan pangan. “Mau tidak mau kita harus hadapi, menghadapinya dengan meningkatkan ketahanan pangan,” jelas Jokowi.

Baca artikel menarik lainnya:

OnlyFans Naik Daun Lagi Usai Viral Devy Anastasia Masterchef

Jokowi menjelaskan, saat ini Indonesia tengah berusaha memperkuat ketahanan pangan. Mulai dari persiapan embung sebagai sumber air hingga produk-produk pertanian demi lumbung pangan atau food estate.

“Jauh-jauh hari sebelumnya, jalan menuju ketahanan pangan itu sudah kita persiapkan, salah satunya dengan membangun infrastruktur di bidang pertanian, dari bendungan, embung, hingga jaringan irigasi yang mendukung produksi pertanian nasional,” tutup Jokowi.

Langkah Disiapkan Kementan

Tahun depan, dunia tidak hanya dihadapkan dengan ancaman resesi global. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ada ancaman krisis pangan di berbagai negara-negara dunia.

Menanggapi itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut pemerintah telah melakukan intervensi dalam 3 hal. Pertama, memperkuat ketahanan pangan terhadap kenaikan inflasi nasional.

“Kita berusaha untuk mempersiapkan cadangan-cadangan kita,” kata Syarul di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (12/10).

Syahrul menjelaskan, tingkat inflasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan. Sehingga langkah utama yang dilakukan menjaga harga-harga pangan agar tidak banyak berkontribusi kepada inflasi. “Karena kontribusi inflasi pangan sangat besar terhadap inflasi,” kata dia.

Kedua, intervensi yang dilakukan pemerintah dengan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. Upaya yang dilakukan pun dengan mempersiapkan substitusi bahan pangan yang selama ini impor dengan produk hasil dalam negeri.

“Ketergantungan importasi ini harus ada subtitusinya. Dipersiapkan pangan yang lain, yang kemungkinan bisa dibuat sendiri dalam kebijakan nasional,” katanya.

Bahkan, hal ini telah didorong Presiden Joko Widodo. Sehingga tidak boleh ada lagi keterbatasan mendapatkan bahan pangan karena kondisi ketidakpastian global. “Kita tidak boleh dibatasi hanya karena kondisi-kondisi global yang belum pulih dengan baik atau terjadi diskresi,” tuturnya.

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts