Borobudur Bikin Heboh, Rangka Besi Bukan Eskalator Tetap!

Borobudur viral, eskalator Borobudur, kunjungan Macron, akses sementara, instalasi non permanen, pelestarian cagar budaya, fasilitas ramp candi, diplomasi budaya, tangga Borobudur, kritik netizen
Rate this post

Borobudur bikin netizen geger! Sebuah video berdurasi pendek viral banget karena nampilin struktur logam mirip rangka eskalator di Candi Borobudur, situs budaya yang udah jadi ikon Indonesia dan diakui UNESCO.

Ada Apa di Borobudur?

Di video itu kelihatan jelas ada rangka besi dipasang di tangga utama. Ada juga papan kayu dan plat logam di jalur naik. Netizen langsung auto curiga, mikir ini eskalator beneran yang mau dipasang permanen. Reaksi? Campur aduk! Mulai dari khawatir sampe ngamuk-ngamuk soal pelestarian budaya.

Info Masih Buram, Makin Banyak Spekulasi

Sampai videonya viral, pengelola belum buka suara. Banyak yang langsung takut kalau candi yang udah berdiri lebih dari 1000 tahun itu bakal rusak gara-gara “modernisasi.” Tapi akhirnya, PT Taman Wisata Candi Borobudur ngasih pengumuman resmi:
Sebagian area candi bakal ditutup sementara sampai 29 Mei 2025. Ternyata, ini semua buat persiapan kunjungan tamu negara.

Klarifikasi Pemerintah: “Tenang, Gak Permanen Kok!”

Akhirnya muncul juga penjelasan dari Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan. Dia bilang:

“Itu bukan eskalator permanen, guys.
Instalasi sementara doang, bisa dibongkar kapan aja.”

Semua ini disiapin khusus buat kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron tanggal 28–29 Mei 2025. Katanya, karena waktu kunjungannya super singkat, dibikin akses khusus biar Macron bisa naik cepat, nyaman, dan tetap aman.

Gak Bikin Candi Rusak, Tenang Aja!

Isu utama netizen: “Candi-nya jangan dirusak dong!”
Nah, pemerintah jawab tegas: gak ada bagian candi yang dibor atau dipaku.
Semua struktur cuma ditaruh dengan sistem tekanan seimbang dan pengunci non-invasif. Aman, no damage.

Pengawasan juga ketat, dibantu sama Kementerian Pendidikan & Budaya, arkeolog, dan pakar konservasi.

Eskalator? Bukan. Tapi Ada Fasilitas Akses Tambahan

Biar kunjungannya smooth, disiapin dua alat bantu akses:

  1. Ramp (jalur landai) buat jalan kaki ke level 4 candi

  2. Stair lift (kursi naik) buat naik sampai lantai 7–8

Gak cuma buat Macron, fasilitas ini juga lagi diuji coba buat pengunjung berkebutuhan khusus. Jadi siapa tahu ke depannya Borobudur makin inklusif!

Kenapa Perlu Fasilitas Gitu?

FYI, tinggi Candi Borobudur tuh 35 meter — kira-kira kayak gedung 12 lantai. Buat sampai ke atas, harus naik 200+ anak tangga batu! Gak semua orang sanggup, apalagi yang datang dalam kondisi terbatas. Makanya, fasilitas sementara ini dianggap relevan.

Publik Masih Terbelah

Walau udah ada klarifikasi, netizen tetap debat.
Sebagian tetap bilang:

“Intervensi tuh intervensi. Jangan ubah keaslian Borobudur!”

Tapi yang lain berpikir lebih fleksibel:
Selama gak merusak dan cuma sementara, ya sah-sah aja. Ini bagian dari diplomasi budaya, kan?

Borobudur Bukan Cuma Candi, Tapi Simbol Bangsa

Candi Borobudur itu simbol sejarah, budaya, dan toleransi.
Kalau tamu negara diajak ke sini, itu bukan cuma jalan-jalan. Itu cara Indonesia pamerin kebudayaan ke dunia, alias soft power.

Penataan sementara ini dinilai sebagai wujud penghormatan ke tamu dan bentuk promosi budaya yang elegan.

Pemerintah Bakal Pantau Setelahnya

Setelah kunjungan selesai dan struktur dilepas, bakal ada tim evaluasi yang ngecek kondisi candi.
Mereka bakal pastiin gak ada retakan, kerusakan, atau bekas apa pun. Hasil evaluasi ini bisa jadi dasar buat sistem aksesibilitas masa depan — yang lebih aman dan ramah konservasi.

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts