GOKIL BERANI AMAT Lagu Bayar Bayar Bayar: Lagu Viral yang Bikin Heboh, Terus Kok Bisa Ditarik?

lirik lagu bayar bayar bayar sukatani, lirik lagu, bayar bayar bayar, sukatani, Band indie, viral lagu, lirik lagu, bayar polisi, musik kritik, Purbalingga band, post-punk, punk new wave, media sosial
Rate this post

Lagi-lagi media sosial rame banget gara-gara lagu yang lagi viral, “Bayar Bayar Bayar” dari band indie Sukatani. Lagu ini tiba-tiba lenyap dari platform streaming, personelnya sempat ‘menghilang’, terus mereka malah bikin video minta maaf ke polisi. Nah, gimana sih ceritanya? Cus kita bahas!

Sempat Dikira Hilang di Banyuwangi

Dua personel Sukatani, yaitu Muhammad Syifa Al Lutfi (gitaris) dan Novi Citra Indriyanti (vokalis), sempat dikabarkan ‘menghilang’ pas pulang dari Bali lewat Banyuwangi. Netizen langsung panik, tagar #KamiBersamaSukatani pun rame banget di media sosial X.

Read More

Tapi tenang, mereka ternyata baik-baik aja! Kru mereka, Dilan, memastikan kalau Syifa dan Novi enggak ketangkep atau dicegat siapa-siapa. “Oia gue gak ditangkep, tapi janjian di pelabuhan-stasiun Ketapang,” kata Dilan lewat pesan dari Syifa. Mereka cuma lagi otw pulang naik kereta, kok. Bahkan Syifa sempat update story WhatsApp buat ngeyakinin semuanya aman.

Kok Bisa Minta Maaf?

Nah, yang bikin tambah heboh adalah permintaan maaf terbuka yang diunggah di akun Instagram @sukatani.band. Dalam video itu, mereka minta maaf ke Kapolri dan institusi kepolisian gara-gara lirik lagu “Bayar Bayar Bayar” yang dinilai nyerempet soal polisi.

Mereka bahkan langsung narik lagu ini dari semua platform dan mengimbau semua yang udah pakai lagu ini buat hapus videonya. Lagu ini sebelumnya udah sempat viral di beberapa media sosial dan bisa didengar di Spotify, tapi sekarang udah enggak bisa diputar lagi.

“Memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan Institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul ‘Bayar Bayar Bayar’ yang liriknya ‘Bayar Polisi’ yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial,” begitu bunyi permintaan maaf mereka.

Siapa Sih Sukatani?

Kalau lo baru denger nama Sukatani, mereka itu duo band indie dari Purbalingga, Jawa Tengah. Mereka mainin musik post-punk dengan sentuhan new wave, dan terkenal dengan lirik-liriknya yang tajam, berani, serta sarat kritik sosial.

Salah satu album mereka yang udah rilis adalah Gelap Gempita pada 24 Juli 2023. Di album ini, mereka ngekritik berbagai isu sosial lewat lagu-lagu dengan lirik khas berlogat Banyumasan. Jadi, bukan hal baru kalau Sukatani sering nyentil isu-isu panas lewat musik mereka.

Polri: Kita Gak Anti Kritik Kok!

Gara-gara kasus ini, pihak Polri pun akhirnya angkat bicara. Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dari Divisi Humas Polri bilang kalau Polri itu lembaga modern yang enggak anti kritik. Bahkan Kapolri Listyo Sigit juga udah sering wanti-wanti ke jajarannya buat terbuka terhadap kritik.

Tapi nih, pas ditanya soal apakah permintaan maaf Sukatani ini ada unsur tekanan, Polri malah enggak kasih jawaban yang jelas. Jadi ya, publik makin penasaran, nih!

Lirik Lagu “Bayar Bayar Bayar”

Buat yang penasaran sama liriknya, ini dia:

Mau bikin SIM bayar polisi

Ketilang di jalan bayar polisi

Touring motor gede bayar polisi

Angkot mau ngetem bayar polisi

Aduh aduh ku tak punya uang

Untuk bisa bayar polisi

Mau bikin gigs bayar polisi

Lapor barang hilang bayar polisi

Masuk ke penjara bayar polisi

Keluar penjara bayar polisi

Aduh aduh ku tak punya uang

Untuk bisa bayar polisi

Mau korupsi bayar polisi

Mau gusur rumah bayar polisi

Mau babat hutan bayar polisi

Mau jadi polisi bayar polisi.

Nah, lo! Dari liriknya aja udah ketahuan kan kenapa lagu ini bisa bikin heboh? Lagu ini nyentil banget soal uang pelicin dan pungli di berbagai aspek kehidupan.

Akhir Kata

Kasus ini nunjukin kalau musik itu punya kekuatan gede buat nyentuh isu-isu sensitif. Di satu sisi, lagu kayak “Bayar Bayar Bayar” bisa jadi ekspresi kritik sosial yang relevan. Tapi di sisi lain, kalau enggak kuat mental atau ada tekanan, bisa aja kejadian kayak Sukatani ini terulang.

Jadi, menurut lo gimana? Haruskah musisi tetap berani bersuara, atau lebih baik main aman aja?

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts