Lonjakan jumlah WNI di Kamboja memicu perhatian banyak pihak, terutama karena adanya dugaan keterlibatan mereka dalam industri judi online. Berdasarkan data pemerintah Kamboja, jumlah WNI yang memasuki negara tersebut meningkat pesat dari sekitar 3.000 orang pada 2018-2019 menjadi lebih dari 123 ribu pada 2023. Dari jumlah itu, 69 ribu memiliki izin kerja resmi, sementara sisanya tidak tercatat dengan jelas.
Santo Darmosumarto, Dubes Indonesia untuk Kamboja, mengungkapkan bahwa judi merupakan industri legal di sana, terutama di kota-kota seperti Bavet, Poipet, dan Sihanoukville. Banyak WNI diduga bekerja di industri ini untuk berkomunikasi dengan para korban judi online, mengingat masyarakat Indonesia menjadi salah satu target utamanya.
Namun, tidak semua WNI yang datang ke Kamboja bekerja di sektor perjudian. Beberapa terlibat di bidang lain, seperti restoran Indonesia yang tumbuh pesat di kawasan legal judi.
Masalah ketenagakerjaan juga ikut meningkat. Sampai Oktober 2024, KBRI Phnom Penh telah menangani 1.400 kasus terkait perlindungan pekerja migran. Kasus-kasus ini meliputi pekerja sakit, penipuan kerja, hingga permintaan bantuan keluar dari perusahaan scam.
Fenomena ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia dalam melindungi warganya di tengah pesatnya perkembangan industri judi online di Kamboja.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
