Akhir-akhir ini, banyak warganet penasaran banget sama sosok pemilik Neo Historia Indonesia, sebuah komunitas dan media yang suka mengulik sejarah. Lalu, siapa sih pemiliknya, dan kenapa dia viral di medsos?
Jadi, Neo Historia bikin heboh setelah mereka membuka donasi dengan minimal sumbangan Rp5 ribu sejak Jumat, 4 Oktober 2024. Info ini mereka umumin lewat akun Instagram resmi mereka, @neohistoria.id.
Dalam postingan itu, mereka bilang kalau PT Neosphere Digdaya Mulia, yang ngelola Neo Historia, terpaksa membuka donasi karena kas keuangan mereka nggak bakal bertahan lama. “Dengan donasi minimal Rp5.000,- di trakteer.id/neohistoria, Anda bisa bantu kami untuk operasional, bayar hutang, dan royalti penulis,” tulis mereka.
Tapi, open donasi ini langsung dikritik banyak orang. Mereka bilang Neo Historia melanggar aturan karena status PT bukan yayasan, jadi seharusnya nggak boleh membuka donasi.
Salah satu yang memperhatikan kasus ini adalah Hasbil Mustaqim Lubis, Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat dan Founder THT Law Firm. Dia ngaku udah ngirim email ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Sosial (Kemensos) tentang open donasi ini. “Hallo @neohistoria_id, saya udah kirim email ke OJK & Kemensos soal donasi kalian. Saya lakukan ini sesuai prosedur,” tulisnya di akun X pribadinya, @Hasbil_Lbs, Senin (7/10/2024).
Dia juga bilang, “Kalau kalian mau mengakui kesalahan dan berencana ngembaliin uang donasi, saya bakal berhenti sampai sini. Silakan dipikirin baik-baik, saya serius.”
Setelah kegaduhan ini, Neo Historia pun ngeluarin laporan pertanggungjawaban ke publik. Mereka bilang, dalam open donasi, mereka bekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan audit.
“Sebagai tanggung jawab kami dan untuk mempertahankan kepercayaan, kami menyampaikan laporan keuangan yang bisa diakses di https://bit.ly/4ew2sZj. Kami berharap laporan ini bisa memberi gambaran jelas soal pengelolaan dana yang Anda percayakan,” tulis mereka di akun X @neohistoria_id pada Senin (7/10/2024).
Mereka juga bilang, untuk meningkatkan kredibilitas, mereka menggandeng pihak ketiga independen untuk audit keuangan. Namun, laporan ini masih dikritik warganet karena dianggap kurang rinci. Plus, ada kabar bahwa keuangan Neo Historia amburadul karena pemimpin mereka, Daniel Limantara, diduga nyalahgunakan uang untuk keperluan pribadi.
Siapa Pemilik Neo Historia?
Neo Historia ini adalah media dan komunitas sejarah yang di bawah PT Neosphere Digdaya Mulia. Pemiliknya adalah Daniel Limantara, yang juga menjabat sebagai direktur utama perusahaan ini.
Daniel lahir di Medan, Sumatera Utara, pada tahun 1999, jadi sekarang usianya 25 tahun. Dari info di LinkedIn-nya, Daniel mendirikan Neo Historia pada Juli 2019. Sebelumnya, dia pernah kerja sebagai Creative Manager di Denis Authentic Leather dari April 2017 sampai Maret 2019.
Dia juga sempat jadi Event Manager di The Manhattan Condominium dari April 2019 hingga Maret 2020, dan co-founder di Lancester Royal Beverages serta Kalendeo. Sejak Maret 2022, Daniel menjabat sebagai Direktur Utama PT Neosphere Digdaya Mulia.
Namun, perjalanan karier Daniel nggak lepas dari kontroversi. Ada kabar bahwa dia pernah nyalahgunakan uang operasional dan royalti penulis Neo Historia untuk bayar cicilan apartemen.
Menurut informasi dari Neo Historia, setelah kasus itu, akses keuangan Daniel dicabut sejak November 2022, dan pengelolaan keuangan perusahaan diambil alih oleh Direktur Operasional.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
