KRISIS Pizza Hut Indonesia Tutup 20 Gerai, PHK 371 Karyawan, Ada Apa dengan Bisnisnya?

Pizza Hut Indonesia, tutup 20 gerai, PHK karyawan, tekanan bisnis, ekonomi menengah, tensi geopolitik, daya beli turun, gerai restoran, penjualan menurun, rugi bersih, konflik geopolitik
Rate this post

Perusahaan yang jadi pemegang lisensi Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), lagi-lagi harus ambil langkah berat. Selama setahun terakhir hingga 30 September 2024, mereka sudah menutup 20 gerai dan mengurangi sebanyak 371 karyawan. Situasi ini jadi sorotan karena menunjukkan kondisi bisnis yang sedang penuh tantangan.

Boy Ardhitya Lukito, Direktur Operasional PT Sarimelati Kencana, buka suara soal ini dalam laporan hasil Paparan Publik (Public Expose) perusahaan tahun 2024. Menurutnya, ada dua tekanan utama yang bikin bisnis ini babak belur.

Read More

Ekonomi Kelas Menengah yang Turun

Pertama, ekonomi kelas menengah yang mengalami penurunan. Dampaknya cukup besar, terutama pada daya beli masyarakat. Hal ini nggak cuma ngaruh ke Pizza Hut aja, tapi juga ke berbagai bisnis lain yang mengandalkan daya beli segmen ini.

“Ekonomi menengah yang turun kelas ini bikin banyak sektor bisnis kena dampak, termasuk Pizza Hut,” ungkap Boy dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/11/2024).

Tekanan Geopolitik dan Respon Sosial

Tekanan kedua datang dari tensi geopolitik. Meski Boy nggak langsung menyebutkan soal boikot, dia bilang ada pengaruh signifikan ke bisnis restoran cepat saji ini.

Belakangan, beberapa merek restoran cepat saji termasuk Pizza Hut sering disorot karena dinilai mendukung Israel dalam konflik Palestina. Imbasnya, beberapa pihak menyerukan boikot. Merek lain seperti KFC dan McDonald’s juga kena imbas yang sama.

“Dampak geopolitik ini lebih ke social reasoning, dan memang ada penurunan sejak awal tensi meningkat,” jelas Boy.

Ketika ditanya tekanan mana yang lebih berat, Boy bilang nggak bisa memastikan. “Karena keduanya terjadi bersamaan, jadi sulit dipisahkan mana yang lebih besar dampaknya,” tambahnya.

Rencana Bisnis Pizza Hut ke Depan

Untuk sementara waktu, Pizza Hut nggak akan fokus ekspansi besar-besaran. Saat ini, mereka punya 595 gerai di seluruh Indonesia, lebih banyak dibandingkan McDonald’s yang cuma 300 gerai. Tapi jumlah itu masih di bawah KFC yang memimpin dengan 715 gerai.

“Dengan jumlah gerai saat ini, menurut kami itu sudah cukup. Kami nggak akan agresif menambah gerai baru,” terang Boy.

Sampai September 2024, jumlah gerai Pizza Hut berkurang dari 615 di tahun lalu jadi 595 gerai. Selain itu, perusahaan juga memangkas karyawan tetap dari 5.022 orang pada akhir 2023 menjadi 4.651 orang per September 2024.

Penurunan Penjualan dan Kerugian Membengkak

Nggak cuma jumlah gerai yang berkurang, penjualan neto Pizza Hut juga turun drastis. Pada kuartal III 2024, penjualan tercatat Rp 2,03 triliun, jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 2,75 triliun.

Kerugian bersih perusahaan pun membengkak. Sampai kuartal III 2024, Pizza Hut mencatat rugi bersih Rp 96,71 miliar, meningkat dari rugi bersih Rp 38,95 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Dari situasi ini, bisa kelihatan kalau bisnis Pizza Hut di Indonesia lagi dalam posisi yang cukup berat. Tekanan dari berbagai sisi bikin perusahaan harus ambil langkah strategis untuk bertahan di tengah tantangan yang ada.

Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami

Related posts