Kasus buang bayi makin parah, guys! Baru-baru ini ada kejadian yang cukup bikin shock di Koja, Jakarta Utara, tepatnya pada Selasa, 28 Januari 2025.
Tentu saja ini menarik perhatian banyak orang, salah satunya Dr. Devie Rahmawati, pengamat sosial sekaligus pengajar di Vokasi Humas Universitas Indonesia. Menurutnya, pergaulan bebas yang kerap terjadi di kalangan anak muda sekarang ini ada hubungannya dengan penyalahgunaan teknologi digital.
“Dulu, waktu KPAI riset 18 tahun lalu, 60% anak SMP sudah terlibat hubungan seks, dan 9 dari 10 di antara mereka udah nonton film porno,” jelas Devie ke Poskota, Rabu, 29 Januari 2025.
Dulu mungkin media masih terkontrol, tapi sekarang? Semua bebas banget! Devie bilang konsumsi media saat ini tanpa filter, dan itu bisa merusak mental anak-anak.
“Masa remaja punya ingatan yang tajam, seperti mesin fotocopy. Kalau udah nonton konten porno, itu bisa ganggu moral, akal, mental, dan spiritual mereka,” kata Devie.
Efeknya bisa fatal, lho. Anak-anak yang keasyikan nonton hal-hal yang nggak sehat bisa sampai terjerumus pada tindakan kriminal seperti pemerkosaan. “Karena makanan mental mereka rusak lewat digital,” tambahnya.
Gimana sih cara ngatasinnya? Devie bilang beberapa negara udah punya aturan ketat supaya anak-anak nggak terpapar konten beracun kayak gitu.
“Pendidikan yang baik dan pengawasan orang tua sangat penting buat perkembangan anak yang sehat. Kalau anak nggak terpapar racun itu, nggak bakal ada masalah di kemudian hari,” ungkapnya.
Devie juga bilang kalau orang tua perlu banget untuk mengawasi dan mengontrol akses anak terhadap aplikasi yang bisa mereka pakai. Kalau orang tua nggak peka, ya risiko rusaknya moral anak semakin besar.
Devie juga pernah melakukan riset tentang pendidikan seksualitas. Dan tau nggak? Banyak anak yang belum ngerti soal alat reproduksi mereka sendiri. Gimana, nih?
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
