Pemerintah udah siapin RAPBN 2025 buat ngejaga stabilitas ekonomi dan perlindungan sosial. Dalam konferensi pers yang tayang di YouTube Kementerian Keuangan pada Jumat (16/08/2024), Menteri Sri Mulyani bilang kalau RAPBN 2025 adalah tahap transisi buat pemerintahan baru mulai Oktober 2024.
“Kita terus koordinasi dan sinkronisasi agar RAPBN 2025 bisa muat semua program prioritas yang berkelanjutan, akselerasi, dan penguatan,” kata Sri Mulyani.
Tujuannya? Agar daya beli masyarakat tetap terjaga, meski proyeksi ekonomi global tahun 2025 mulai membaik dan inflasi diperkirakan turun.
Sri Mulyani juga nyebut, pemerintah nggak cuma fokus ngendaliin inflasi dan bikin lapangan kerja. Mereka juga nyiapin program Perlindungan Sosial (Perlinsos) yang nggak cuma buat kelompok rentan, tapi juga mencakup kelas menengah. Program Perlinsos ini sering dikaitkan dengan bansos seperti:
– Program Keluarga Harapan (PKH)
– Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
– Bantuan Langsung Tunai (BLT)
– Program Cadangan Beras Pemerintah (CBP) atau Beras 10 kg
– Kartu Indonesia Pintar (KIP)
– Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Selain bansos, pemerintah juga kasih subsidi buat barang-barang penting kayak bahan bakar minyak (BBM), listrik, dan LPG. Subsidi ini buat jaga daya beli masyarakat di semua lapisan ekonomi, termasuk yang menengah dan atas.
Pemerintah memastikan RAPBN 2025 dirancang dengan koordinasi ketat, jadi semua program prioritas kayak bansos dan subsidi bisa terakomodasi dengan baik. RAPBN ini nggak cuma berfungsi buat meredam dampak ekonomi, tapi juga untuk ngejaga masyarakat dan perekonomian Indonesia terus maju di tengah ketidakpastian global.
Jadi, bisa dipastikan bansos bakal tetap ada di tahun 2025. RAPBN 2025 bakal jadi dasar yang kuat buat mensejahterakan rakyat Indonesia, sesuai dengan tujuan negara kita.
Semoga langkah-langkah yang diambil pemerintah baru nanti bisa bikin anggaran negara lebih tepat sasaran buat yang benar-benar butuh.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
