Bro dan sis, bulan Ramadhan 1446 Hijriah bentar lagi nih! Pastinya udah pada siap dong buat menyambut bulan penuh berkah ini? Seperti biasa, penentuan awal puasa di Indonesia bakal ada perbedaan antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Nah, biar nggak bingung, yuk kita bahas satu per satu!
Dalil Puasa di Al-Qur’an
Sebelum masuk ke jadwal dan perbedaan, kita inget dulu nih perintah puasa yang udah jelas tertulis di dalam Al-Qur’an, tepatnya di Surah Al-Baqarah ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ ١٨٣
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Jadi, puasa itu bukan cuma tradisi, tapi udah jadi bagian dari ibadah wajib bagi umat Islam. Nah, yang jadi pertanyaan, kapan sih awal puasa Ramadhan 2025? Simak terus ya!
Cara Penetapan Awal Ramadhan 2025
Di Indonesia, awal Ramadhan ditetapkan setelah bulan Syakban berakhir. Biasanya, pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) bakal ngadain sidang isbat buat menentukan tanggal pastinya. Acara ini dihadiri berbagai pihak seperti:
- Perwakilan organisasi Islam (NU, Muhammadiyah, dll.)
- Majelis Ulama Indonesia (MUI)
- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
- Para ahli falak (ilmu astronomi Islam)
- DPR dan Mahkamah Agung
Pemerintah dan NU biasanya pakai metode rukyatul hilal (pengamatan langsung hilal atau bulan sabit baru), sementara Muhammadiyah pakai metode hisab hakiki wujudul hilal (perhitungan astronomi). Nah, dari sinilah biasanya muncul perbedaan tanggal awal puasa.
Awal Ramadhan 2025 Menurut Pemerintah
Sidang isbat Kemenag dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 28 Februari 2025 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1446 H. Sidang ini penting banget karena bakal menentukan kapan umat Islam di Indonesia memulai puasa.
Menurut Direktur Urais Binsyar Kemenag, Arsad Hidayat, ijtimak (posisi bulan dan matahari sejajar) bakal terjadi pada 28 Februari 2025 pukul 07.44 WIB. Saat matahari terbenam, posisi hilal di Indonesia diperkirakan antara 3° 5,91′ sampai 4° 40,96′ dengan sudut elongasi 4° 47,03′ sampai 6° 24,14′.
Dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), hilal bisa dianggap terlihat kalau ketinggiannya minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Karena posisi hilal masih di batas minimal, ada kemungkinan sidang isbat menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Minggu, 2 Maret 2025.
Awal Ramadhan 2025 Menurut NU dan Muhammadiyah
Nahdlatul Ulama (NU)
Sampai sekarang, NU belum mengumumkan tanggal pasti awal Ramadhan 2025. Tapi biasanya mereka bakal mengumumkan hasil rukyatul hilal setelah melakukan pemantauan pada 29 Syakban 1446 H. Kalau hilal terlihat, maka awal puasa bisa dimulai keesokan harinya. Kalau nggak terlihat, bulan Syakban bakal digenapkan jadi 30 hari (istikmal).
Muhammadiyah
Nah, beda sama NU, Muhammadiyah udah jauh-jauh hari menetapkan awal Ramadhan 2025, yaitu pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini didasarkan pada Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 yang menyatakan bahwa pada saat matahari terbenam di 28 Februari, hilal udah wujud di atas ufuk seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, Muhammadiyah juga udah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, karena umur bulan Ramadhan kali ini diperkirakan 30 hari penuh.
Kenapa Sih Jadwalnya Bisa Beda?
Buat yang masih bingung kenapa bisa beda-beda, gampangnya gini:
- Muhammadiyah pakai metode hisab, jadi mereka udah bisa menentukan jauh-jauh hari karena perhitungannya berdasarkan data astronomi.
- NU & Pemerintah pakai metode rukyat, artinya mereka harus lihat langsung hilal. Kalau hilalnya belum kelihatan, mereka bakal nambahin 1 hari di bulan Syakban.
Nah, di tahun 2025 ini, posisi hilal masih di batas minimal buat bisa dilihat. Itu sebabnya ada kemungkinan pemerintah bakal menetapkan awal puasa di Minggu, 2 Maret 2025, sementara Muhammadiyah udah mulai duluan di Sabtu, 1 Maret 2025.
Bagaimana Sikap Kita?
Buat bro dan sis yang bingung mau ikut yang mana, tenang aja! Perbedaan ini udah sering terjadi dan bukan hal yang baru. Yang penting, kita tetap saling menghormati dan nggak saling menyalahkan.
Yang jelas, baik yang puasa mulai 1 Maret atau 2 Maret, semuanya sama-sama mencari berkah di bulan suci ini. So, apapun keputusannya, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini dengan ibadah maksimal!
Semoga puasa tahun ini membawa keberkahan buat kita semua! Aamiin.
Dapatkan Artikel Viral dengan Gabung di Google News Kami
